Teori teori perilaku konsumen merupakan salah satu pembahasan penting dalam manajemen pemasaran. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia melakukan pertukaran dalam berbagai aspek dalam kehidupan mereka.
Dalam bahasa aslinya disebut: “Consumer behavior is the dynamic intaraction of affect and cognition, behavior, and the environment by which human beings conduct the exchange aspects of their lives.”
Teori perilaku konsumen ini sangat penting dalam bisnis karena dalam mencapai tujuan pemasaran, sangatlah bergantung pada pengetahuan, pelayanan, dan pengaruh pada konsumen. Dengan mengetahui teori ini, kita bisa lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai target pemasaran kita.
Mari kita jelaskan satu persatu dari pengertian tersebut.
Penjelasan tentang Teori Perilaku Konsumen
- Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini karena pemikiran, perasaan, dan tindakan dari setiap individu konsumen, kelompok sasaran konsumen, dan masyarakat secara keseluruhan, adalah selalu berubah
- Perilaku konsumen melibatkan interaksi. Hal ini melibatkan interaksi antara pemikiran orang-orang, perasaan, tindakan, dan lingkungan.
- Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Pertukaran ini terjadi pada sesama manusia. Misalnya, seseorang menyerahkan suatu nilai (value) kepada orang lain, dan menerima sesuatu sebaliknya.
Teori ini disarikan dari buku karangan J. Paul Peter & Jerry C. Olson yang berjudul “Consumer Behavior & Marketing Strategy.”
Teori Teori Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi
Teori perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan mempengaruhi keputusan tersebut. Ada banyak teori perilaku konsumen yang telah dikembangkan, tetapi semuanya berfokus pada proses yang digunakan oleh konsumen untuk memilih produk atau layanan tertentu. Teori ini menjadi penting bagi perusahaan yang ingin memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan produk dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Salah satu teori perilaku konsumen yang paling terkenal adalah Teori Utilitas, yang dipelopori oleh ekonom Austria, Bernoulli. Teori ini menyatakan bahwa keputusan konsumen didasarkan pada utilitas (kegunaan) yang diperoleh dari produk atau layanan yang dipilih. Menurut teori ini, utilitas mungkin tidak proporsional terhadap harga suatu barang, dan mungkin tergantung pada faktor-faktor psikologis dan sosial.
Teori Perilaku Konsumen lainnya yang terkenal adalah Teori Tindakan Rasional, yang dicetuskan oleh ekonom Amerika, Gary Becker. Teori ini menyatakan bahwa konsumen memilih produk atau layanan berdasarkan perhitungan rasional yang dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Teori ini mengasumsikan bahwa konsumen memiliki informasi yang lengkap dan dapat membuat keputusan yang tepat.
Selain itu, teori perilaku konsumen juga mencakup teori psikologis yang memperhitungkan emosi dan motivasi konsumen. Salah satu teori ini adalah Teori Kognitif Sosial, yang mengasumsikan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, belajar, dan lingkungan sosial. Teori ini mengatakan bahwa keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan mereka terhadap produk atau layanan tertentu.
Teori lainnya adalah Teori Motivasi-Higiene, yang menyatakan bahwa kebutuhan dasar harus terpenuhi sebelum konsumen memikirkan kebutuhan yang lebih tinggi. Teori ini mengasumsikan bahwa konsumen akan memilih produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan tempat tinggal, sebelum mempertimbangkan kebutuhan yang lebih tinggi seperti penghargaan dan prestise.
Teori lainnya adalah Teori Siklus Hidup Produk, yang mengasumsikan bahwa produk memiliki siklus hidup yang berbeda-beda, termasuk tahap pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Teori ini menyatakan bahwa perilaku konsumen berbeda-beda pada setiap tahap siklus hidup produk dan bahwa perusahaan perlu mengubah strategi pemasaran mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada setiap tahap.
Peran Teori Teori Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Teori-teori perilaku konsumen dapat mempengaruhi keputusan pembelian melalui beberapa cara, seperti:
- Mempelajari preferensi konsumen. Teori-teori perilaku konsumen membantu perusahaan memahami preferensi konsumen terhadap produk atau layanan tertentu. Dengan mempelajari faktor-faktor seperti kebutuhan, motivasi, dan sikap konsumen, perusahaan dapat menghasilkan produk atau layanan yang sesuai dengan preferensi konsumen, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan konsumen membeli produk atau layanan tersebut.
- Membantu memprediksi perilaku konsumen. Teori-teori perilaku konsumen dapat membantu perusahaan memprediksi perilaku konsumen di masa depan. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan teori siklus hidup produk untuk memprediksi kapan akan terjadi penurunan dalam permintaan produk atau layanan mereka. Dengan memahami perilaku konsumen di masa depan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar lebih efektif.
- Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Teori-teori perilaku konsumen dapat membantu perusahaan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Misalnya, teori utilitas mengajarkan perusahaan untuk mempertimbangkan faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti kepuasan, kepercayaan, dan hubungan interpersonal. Dengan memahami faktor-faktor ini, perusahaan dapat membuat produk atau layanan yang lebih menarik bagi konsumen.
- Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Teori-teori perilaku konsumen dapat membantu perusahaan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Misalnya, teori tindakan rasional mengajarkan perusahaan untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang mungkin dialami konsumen ketika membeli produk atau layanan mereka. Dengan memahami strategi pemasaran yang tepat, perusahaan dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih menarik bagi konsumen, serta meningkatkan kemungkinan konsumen membeli produk atau layanan tersebut.
Teori teori perilaku konsumen tersebut di atas sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan memahami teori-teori ini, perusahaan dapat memahami preferensi dan perilaku konsumen, serta mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan mereka.
Semoga bermanfaat (maglearning.id).
One comment