Pokok Pikiran Merkantilisme – Secara historis merkantilisme adalah sebuah pemikiran ekonomi yang tumbuh dan berkembang mulai abad XVI sampai dengan XVIII. Pemikiran ini mengatakan bahwa kemakmuran suatu bangsa dapat bertambah dengan lebih banyak mengekspor daripada mengimpor barang, sehingga neraca perdagangan menguntungkan bagi negara. Untuk itu, industri dalam negeri harus mendapat perlindungan, sementara ekspor harus diperbanyak dengan beragam fasilitas.
Pokok Pokok Pikiran Merkantilisme
Ada beberapa pokok pikiran dari merkantilisme yang bisa dideskripsikan.
Pertama, suatu negara atau raja akan makmur dan kuat apabila ekspor lebih besar dari impor.
Kedua, keuntungan yang diperoleh dari selisih antara ekspor dan impor atau ekspor neto yang positif tersebut diwujudkan dengan pemasukan logam mulia (emas dan perak) dari luar negeri.
Ketiga, saat itu logam mulia digunakan sebagai alat pembayaran sehingga negara atau raja yang memiliki logam mulia yang banyak akan makmur, kaya dan kuat.
Saat itu yang menerapkan merkantilisme adalah Raja Karel V (Spanyol), Elizabeth (Inggris), Prinsmauritz (Belanda), dan Louis XIV (Prancis). Merkantilisme yang diterapkan di Prancis dikembangkan oleh Jean Baptiste Colbert sehingga dikenal dengan Colbertisme.
Di Inggris, pemerintah memberikan hak-hak monopoli kepada perusahaan dagang. Misalnya East India Company (EIC) di Asia. Sedangkan di Belanda, pemerintah memberikan hak monopoli kepada Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) untuk menguasai perdagangan di kawasan Timur.
Tokoh Tokoh Merkantilisme Dan Pemikirannya
Merkantilisme menekankan pada pengumpulan kekayaan negara, dengan cara mengekspor barang lebih banyak daripada mengimpor. Ada beberapa tokoh merkantilisme yang memiliki pemikiran penting dalam perkembangan teori ini, diantaranya:
- Thomas Mun (1571-1641)
Thomas Mun adalah seorang ekonom dan pedagang Inggris yang dianggap sebagai salah satu bapak merkantilisme. Ia menulis buku berjudul “England’s Treasure by Foreign Trade” (1664), yang mengemukakan pandangan bahwa kekayaan suatu negara tergantung pada keseimbangan perdagangan yang positif. Menurutnya, negara harus mengekspor lebih banyak barang daripada yang diimpor, dan mempromosikan produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
- Jean-Baptiste Colbert (1619-1683)
Jean-Baptiste Colbert adalah seorang negarawan dan ekonom Prancis yang dianggap sebagai tokoh merkantilisme paling terkenal di Prancis. Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah Raja Louis XIV, dan berusaha memperkuat ekonomi Prancis melalui kebijakan proteksionis dan pembangunan industri dalam negeri. Ia juga mendirikan perusahaan-perusahaan besar seperti Compagnie des Indes (Perusahaan Hindia Timur) untuk memperkuat perdagangan dan industri Prancis.
- Antoine de Montchrestien (1575-1621)
Antoine de Montchrestien adalah seorang ekonom dan penulis Prancis yang dianggap sebagai salah satu pelopor merkantilisme. Ia menulis buku berjudul “Traité de l’Economie Politique” (1615), yang mengemukakan pandangan bahwa kekayaan suatu negara tergantung pada produksi dalam negeri dan pengurangan impor. Ia juga mendorong pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri dengan mengenakan tarif dan hambatan perdagangan terhadap barang impor.
- Sir William Petty (1623-1687)
Sir William Petty adalah seorang ekonom dan filosof Inggris yang dianggap sebagai salah satu pendiri statistik modern. Ia menulis buku berjudul “Political Arithmetick” (1690), yang mengemukakan pandangan bahwa kekayaan suatu negara dapat diukur dengan cara menghitung jumlah penduduk, produksi, dan konsumsi. Ia juga mendorong pemerintah untuk mengembangkan perdagangan luar negeri dan produksi dalam negeri untuk meningkatkan kekayaan negara.
Demikianlah apa yang bisa kami sajikan mengenai pokok pokok pikiran merkantilisme dan para tokoh tokoh merkantilisme. Semoga bermanfaat (maglearning.id).