Tahap Tahap Perkembangan Emosi Anak

Tahap Tahap Perkembangan Emosi Anak – Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan.

Perkembangan emosi anak adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan anak yang memengaruhi seluruh kehidupan mereka. Emosi memainkan peran kunci dalam cara anak-anak berinteraksi dengan dunia, memahami diri mereka sendiri, dan berinteraksi dengan orang lain. Proses perkembangan emosi anak melibatkan berbagai tahap dan faktor yang berkontribusi pada pemahaman dan ekspresi emosi mereka.

Tahapan Perkembangan Emosi Anak

Adapun masa tahap tahap Perkembangan Emosi Anak akan dijelaskan di bawah ini.

Karakteristik Perkembangan Emosi umur 0 – 1 tahun

Pada tahap ini, anak-anak bereaksi terhadap perasaan dasar seperti lapar, kenyamanan, dan ketidaknyamanan. Mereka bereksplorasi dengan perasaan senang, sedih, marah, dan bahagia. Emosi dasar ini diekspresikan melalui tangisan, senyuman, atau bahkan tertawa.

  • Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
  • Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
  • Mempunyai pola tidur yang teratur
  • Mulai berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang dewasa
  • Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan

Karakteristik Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun

  • Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
  • Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk memelihara rasa amannya
  • Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
  • Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
  • Mulai suka bermain pura-pura sendirian
  • Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
  • Mengungkapkan emosi melalui mimik  wajah

Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun

Di sini, anak-anak mulai mengembangkan pemahaman yang lebih kompleks tentang emosi. Mereka dapat mengidentifikasi perasaan mereka sendiri dan mungkin mengenali emosi lain pada orang lain. Konsep seperti rasa bersalah, cemburu, dan kecewa mulai muncul dalam pemahaman mereka.

  • Secara suka rela mau untuk tidur siang atau istirahat
  • Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan diri
  • Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
  • Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
  • Berinteraksi dengan orang dewasa  secara hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
  • Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
  • Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya secara verbal
  • Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi kooperatif dan tertata
  • Cenderung mengungkapkan ketidak-sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
  • Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
  • Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang lain
  • Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut

Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 6-12 Tahun

Anak-anak pada tahap ini semakin mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Mereka belajar mengenali berbagai perasaan dan belajar strategi untuk mengatasi emosi negatif seperti marah atau sedih. Empati juga berkembang di tahap ini, memungkinkan mereka untuk lebih memahami perasaan orang lain.

Karakteristik Perkembangan Emosi Remaja dan Dewasa Awal

Pada masa remaja dan dewasa awal, perkembangan emosi anak mencapai puncaknya. Mereka dapat mengenali dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Proses identitas pribadi juga berperan besar dalam pengalaman emosi mereka. Pada tahap ini, anak-anak menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi yang lebih besar, yang dapat memengaruhi perkembangan emosi mereka.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Anak

  1. Genetika. Faktor genetik berperan dalam predisposisi anak terhadap jenis emosi tertentu. Beberapa anak mungkin lebih cenderung memiliki temperamen yang mudah marah atau lebih rentan terhadap kecemasan, sementara yang lain mungkin lebih ceria dan mudah bergaul.
  2. Pengalaman Keluarga. Lingkungan keluarga memiliki dampak besar pada perkembangan emosi anak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, dukungan, dan komunikasi yang sehat cenderung memiliki perkembangan emosi yang lebih positif.
  3. Pengalaman Sekolah dan Teman-teman. Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah dan berinteraksi dengan teman-teman. Interaksi ini dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka. Kehadiran teman-teman yang positif dan hubungan yang baik di sekolah dapat meningkatkan perkembangan emosi mereka.
  4. Media Sosial dan Teknologi. Penggunaan media sosial dan teknologi dapat memengaruhi cara anak-anak memahami dan mengelola emosi mereka. Terlalu banyak waktu di depan layar atau paparan terhadap konten yang tidak sesuai dapat memengaruhi kesejahteraan emosional mereka.
  5. Perubahan dalam Kehidupan. Perubahan besar seperti perceraian, kematian anggota keluarga, atau perpindahan rumah dapat berdampak besar pada emosi anak. Mereka mungkin mengalami kecemasan, kesedihan, atau marah sebagai respons terhadap perubahan ini.

Pentingnya Mendukung Perkembangan Emosi Anak

Tahap tahap perkembangan emosi anak yang sehat adalah kunci untuk membangun fondasi yang kuat bagi kebahagiaan dan kesejahteraan mereka di masa depan. Mendukung perkembangan emosi anak melibatkan:

  1. Ketulusan dan Penerimaan. Orang tua dan pengasuh perlu mendengarkan dengan teliti dan menerima perasaan anak tanpa menghakimi atau menyalahkan. Ini membantu anak merasa diterima dan diperhatikan.
  2. Pengajaran Keterampilan Emosional. Mengajarkan anak bagaimana mengenali dan mengatasi emosi mereka adalah keterampilan yang penting. Ini dapat melibatkan mengajarkan mereka untuk bernapas dalam-dalam atau mencari bantuan saat mereka merasa kesulitan mengendalikan emosi.
  3. Model Perilaku Positif. Orang dewasa memiliki peran besar dalam menjadi model perilaku emosional yang sehat. Menunjukkan cara mengelola emosi dengan baik dapat menjadi contoh yang kuat bagi anak-anak.
  4. Komunikasi Terbuka. Membuka jalur komunikasi yang terbuka dengan anak-anak adalah penting. Mereka perlu merasa nyaman berbicara tentang perasaan mereka dan mendapatkan dukungan saat mereka membutuhkannya.
  5. Pengaturan Batasan yang Sehat. Mengajarkan anak tentang batasan dan konsekuensi dari tindakan mereka adalah bagian penting dari perkembangan emosi yang sehat. Ini membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mengembangkan empati.

 

Tahap tahap perkembangan emosi anak adalah proses yang kompleks dan penting yang memengaruhi seluruh kehidupan mereka. Dengan pemahaman tentang tahap perkembangan emosi anak dan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan ini, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi anak-anak dalam mengatasi emosi mereka dan menjadi individu yang lebih seimbang secara emosional.

Penting untuk memberikan cinta, dukungan, dan panduan yang diperlukan untuk membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan sehat secara emosional. Semoga bermanfaat (maglearning.id).

 

Tinggalkan Balasan