Tidak Permisif dan Tidak Menghukum Anak – Di masa lalu, memberikan hukuman kepada anak dengan cara memukul, menyiksa, dan bahkan mempermalukannya di depan orang lain dapat membuat anak menjadi takut dan mau menurut pada apa yang dikatakan oleh orang tua. Tetapi, di masa sekarang sikap anak sudah berbeda. Anak yang diperlakukan kasar oleh orangtuanya akan balik berbuat kasar kepada orangtuanya. Ia akan bersikap memberontak dan melawan jika ia diperlakukan dengan kasar.
Karena sikap anak telah berubah, perlahan gaya kasar mendidik yang biasa mereka lakukan mulai ditinggalkan. Namun, setelah mereka tahu bahwa mendidik anak dengan cara kekerasan adalah tidak baik. Sekarang mereka bingung, harus menggunakan cara yang seperti apa agar anak tetap terkendali tetapi tidak menggunakan hukuman atau kekerasan.
Salah satu akibat dari keterbatasan ilmu yang dimiliki orangtua, sebagian dari mereka ada yang menggunakan sikap permisif sebagai cara untuk mendidik anak. Orang tua seperti itu akan menghindarkan dari menghukum anak walaupun sang anak melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya (tidak sesuai dengan nilai sosial).
Padahal, sikap permisif yang dilakukan oleh orangtua seperti di atas adalah juga tidak baik. Sebab, tindakan orangtua seperti itu dapat membuat anak menjadi manja dan sulit dikendalikan. Dengan demikian maka anak akan memegang kendali atas orangtua. Jika anak menginginkan sesuatu maka orangtua menjadi tidak berdaya menghadapi amukan dan pemberontakan yang dilakukannya. Apabila, hal seperti itu dilakukan anak terus menerus, anak mengendalikan orang tua. Maka, anak akan mendapatkan kesulitan dalam menjalankan hidup.
Bagaimanapun kebutuhan anak telah berubah, tetapi ia tetap memerlukan orang yang dapat mengendalikan dirinya. Anak adalah tetap anak. Ia adalah orang yang belum banyak mendapatkan pengalaman hidup. Oleh karena itu, ia masih banyak membutuhkan arahan serta nasehat dari orangtuanya. Supaya kelak ia menjadi orang yang dapat diterima oleh lingkungannya.
Membebaskan Pilihan Anak
Memberikan kebebasan atau kekuasaan kepada anak adalah tidak salah. Misalnya, membebaskan anak meminta lebih apa yang ia inginkan, memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan suatu kesalahan, membebaskan anak untuk berkata ’tidak’, dan membiarkan anak memiliki emosi negatif. Tetapi, orangtua harus tetap memegang prinsip bahwa kendali selalu ada di pihak mereka.
Dalam menjalankan tugas mendidik anak, hindarilah orangtua bersikap permisif dan terlalu keras dalam menghukum anak. Sebab, sikap permisif yang dilakukan orangtua kepada anak hanya akan membuatnya menjadi manja dan mengambil kendali dari orangtua. Sedangkan membesarkan anak dengan hukuman atau kekerasan akan menghambat perkembangan wajar anak. Selain itu, kekerasan akan membuat pekerjaan orangtua dalam menjalankan tugas membesarkan anak menjadi kurang memberi kebahagiaan (John Gray Ph.D, 2004).
Kesimpulannya, perlakukanlah anak dengan baik dan hormat sebagaimana orangtua memperlakukan orang dewasa. Hindarilah sikap permisif dan melakukan tindakan kekerasan kepada anak. Gunakanlah cara mengasuh anak secara positif. Seperti, memberikan waktu menyendiri untuk anak yang sulit diatur atau suka mengamuk, memberikan pujian dan hadiah atas tindakan positif anak, mengganti kalimat menyuruh dan menuntut dengan kalimat ‘meminta’. Dengan pendekatan seperti itu terutama tidak gampang menghukum anak, biasanya anak akan lebih mudah memahami perasaan dan keinginan orangtua. Ia akan mudah diarahkan dan diajak bekerja sama. Semoga bermanfaat (maglearning.id).