DASAR-DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS (HYPOTHESIS TESTING)

DASAR-DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS (HYPOTHESIS TESTING) – Ilmu pengetahuan berkembang kali pertama melalui pernyataan penjelasan sementara, atau hipotesis, tentang fenomena alam lalu kemudian membuktikan (atau menyangkal) hipotesis tersebut melalui penyelidikan dan pengujian. Ahli statistik mengadaptasi metode ilmiah ini dengan mengembangkan metode inferensial yang disebut pengujian hipotesis yang mengevaluasi pernyataan yang dibuat tentang nilai parameter populasi dengan menggunakan sampel statistik.

Kita akan membahas konsep dan prinsip dasar pengujian hipotesis serta asumsi statistik yang diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis. Tentunya pembahasan ini dibuat secara singkat dan terkadang tidak memperhatikan hal-hal kecil.

Baiklah, kita mulai dengan membahas apa itu hipotesis statistik? Apa pula yang dimaksud dengan hipotesis nol dan hipotesis alternatif?

Berbeda dengan pengujian hipotesis sains yang lebih luas, pengujian hipotesis statistik selalu melibatkan evaluasi pernyataan yang dibuat tentang nilai parameter populasi. Pernyataan ini dinyatakan sebagai sepasang pernyataan, yaitu: hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis Nol (Null Hypothesis)

Hipotesis Nol adalah pernyataan bahwa parameter populasi sama dengan nilai tertentu atau bahwa parameter populasi dari dua atau lebih kelompok adalah sama. Contoh, “Populasi rata-rata waktu untuk menjawab keluhan pelanggan adalah 4 menit pada tahun lalu,” “tinggi rata-rata mahasiswa perempuan sama dengan tinggi rata-rata mahasiswa laki-laki,” “proporsi capaian pembelajaran siswa kelas pagi dan siswa kelas sore adalah sama”.

Hipotesis nol selalu menyatakan kesetaraan dan selalu dipasangkan dengan pernyataan lain, yaitu hipotesis alternatif. Hipotesis nol dianggap benar sampai bukti menunjukkan sebaliknya. Jika kita dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa hipotesis nol salah, maka hipotesis alternatif harus benar dan diterima.

Kita bisa menggunakan simbol H0 untuk mengidentifikasi hipotesis nol dan menulis hipotesis nol menggunakan tanda sama dengan dan simbol untuk parameter populasi, seperti pada H0:µ = 4 atau H01 =  µ2 atau H0: p1 = p2. (Ingat bahwa dalam statistik, simbol p mewakili proporsi populasi dan bukan rasio keliling dengan diameter lingkaran, seperti yang dilambangkan dalam simbol geometri).

Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis)

Hipotesis Alternatif merupakan pernyataan dipasangkan dengan hipotesis nol yang saling eksklusif dengan hipotesis nol. Contoh, “Populasi rata-rata waktu untuk menjawab keluhan pelanggan kurang atau lebih dari 4 menit pada tahun lalu” (dipasangkan dengan contoh hipotesis nol pertama),  “tinggi rata-rata mahasiswa perempuan tidak sama dengan tinggi rata-rata mahasiswa laki-laki” (dipasangkan dengan contoh hipotesis nol kedua), “proporsi capaian pembelajaran siswa kelas pagi dan siswa kelas sore tidak sama” (dipasangkan dengan contoh hipotesis nol ketiga).

Hipotesis alternatif biasanya adalah ide atau sesuatu yang kita pelajari mengenai data kita. Hipotesis alternatif selalu menyatakan ketidaksetaraan, baik antara parameter populasi dan nilai tertentu atau antara dua atau lebih parameter populasi dan selalu dipasangkan dengan hipotesis nol. Simbol hipotesis alternatif biasanya adalah H1 atau Ha. Untuk menulis hipotesis alternatif biasanya menggunakan tanda tidak sama atau kurang dari atau lebih dari.

Hipotesis alternatif merupakan simpulan yang dicapai dengan menolak hipotesis nol. Kita bisa menolak hipotesis nol jika bukti dari statistik sampel menunjukkan bahwa hipotesis nol tidak mungkin benar. Namun, jika kita tidak dapat menolak hipotesis nol, kita tidak dapat mengklaim telah membuktikan hipotesis nol. Kita tidak menolak hipotesis nol hanya ketika kita telah gagal membuktikan hipotesis alternatif.

Demikianlah sajian ringkas kami mengenai dasar-dasar pengujian hipotesis statistik atau hypothesis testing yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan salam sehat selalu (maglearning.id).

Loading...