Layar resolusi tinggi (Retina Display) saat ini menjadi fitur wajib bagi setiap gawai yang dijual oleh produsen. Produsen berlomba-lomba untuk membuat produk gawai dengan resolusi layar yang tinggi. Konsumen menjadi lebih selektif dalam urusan resolusi layar gawa yang akan dibelinya. Tren ini didukung dengan tren penggunaan teknologi kamera yang mampu menangkap gambar dengan resolusi yang sangat tinggi.
Layar retina (retina display) adalah istilah pemasaran yang dikembangkan oleh Apple untuk merujuk ke perangkat dan monitor yang memiliki resolusi dan kerapatan piksel sangat tinggi. kira-kira 300 atau lebih piksel per inci (PPI), diperkirakan sehingga seseorang tidak dapat membedakan piksel individu pada jarak pandang normal. Nilai 300-an ppi adalah kerapatan maksimum dimana mata bisa membedakan piksel yg satu dengan yang lain. Melewati angka itu mata sudah tidak bisa membedakannya.
Apple pada dasarnya bekerja dengan menjejalkan lebih banyak piksel per inci ke layar. Mereka mengubah tampilan perangkat menjadi retina dengan menggandakan jumlah piksel di setiap arah, melipatgandakan resolusi total. Peningkatan ini menciptakan antarmuka yang lebih tajam pada dimensi fisik yang sama. Pada prinsipnya, tampilan retina sama bagusnya dengan gambar asli, atau setidaknya memiliki resolusi tinggi. Sebenarnya peningkatan resolusi tidak perlu optimal karena meningkatkan resolusi tidak akan terlihat oleh mata manusia rata-rata.
Perkembangan ke arah tampilan resolusi tinggi ini membawa beberapa konsekuensi yang perlu diantisipasi oleh pengembang aplikasi. Dalam kaitannya dengan media pembelajaran tentunya antisipasi akan hal ini menjadi signifikan. Langkah-langkah tepat harus diambil dalam tahap perencanaan dan pengembangan untuk memastikan gambar berukuran tepat dan grafik lainnya disiapkan dengan cara yang benar. Logo dan ikon, misalnya, mungkin harus dikonversi ke format grafik vektor yang dapat diskalakan (Scalable Vector Graphics / SVG).
Sebagian besar pekerjaan yang menangani berbagai jenis tampilan di layar pengguna dilakukan oleh kerangka kerja sistem. Namun, kita masih perlu melakukan beberapa pekerjaan untuk memperbarui gambar yang berbasis raster, dan tentu saja tergantung pada kita juga, apakah ingin memanfaatkan piksel tambahan untuk menghasilkan gambar yang menawan atau tidak. Karena keputusan ini pasti mengandung konsekuensi biaya, waktu, dan tenaga.
Semua orang menyukai gambar yang cantik, retina display hadir untuk mewujudkan hal itu. Jika kita ingin meningkatkan kualitas aplikasi atau web kita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Gunakan gambar resolusi tinggi untuk setiap sumber daya gambar dalam paket aplikasi. Rencanakan resolusi gambar dengan baik, siapa audien kita dan akan dilihat dengan dimensi layar berapa lebar aplikasi kita nantinya.
- Gunakan ikon aplikasi dengan resolusi tinggi.
- Jangan terlalu banyak gambar berbasis raster agar ukuran aplikasi tidak membengkak sehingga waktu loading terlalu lama.
- Jika aplikasi Anda menggunakan Core Animation, sesuaikan kode Anda sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi faktor skala,
- Bila berbasis web, jangan gunakan gambar untuk elemen web. Gunaka kode pemrograman untuk tampilan yang menarik. CSS3 memungkinkan kita untuk membuat elemen seperti tombol, gelembung ucapan, bayangan drop dan gradien tanpa menggunakan gambar. Ini berarti bahwa elemen-elemen ini akan ditampilkan setajam layar yang mampu menampilkannya. Manfaat tambahannya adalah elemen CSS3 memuat lebih cepat daripada gambar.
- Jika kita memiliki sumber gambar di situs web kita, maka kita dapat menggunakan retina.js, yang merupakan skrip kecil yang menggantikan gambar apa pun di situs web kita dengan versi resolusi tinggi jika ditemukan di server.
Situs web atau aplikasi yang terlihat sangat jernih memanfaatkan retina display akan menonjol dan akan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Masa depan tampilan ini masih panjang, tidak ada salahnya kita memperhatikan setiap perkembangannya agar tidak ketinggalan.
Demikianlah uraian singkat kami tentang perkembangan teknologi layar beresolusi tinggi pada pengembangan media pembelajaran. Semoga ada manfaatnya, dan selamat belajar secara berkelanjutan (maglearning.id).
One comment