Ada banyak pilihan aktivitas atau kegiatan di luar kelas yang bisa kita kombinasikan dengan pembelajaran tatap muka ketika kita merancang blended learning. Sebagian aktivitas ini juga bisa kita gunakan untuk pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Seperti kita ketahui bahwa blended learning tidak bisa kita lakukan tanpa perencanaan. Setiap aktifitas kunci dalam blended learning harus kita rancang sedemikian rupa agar kita bisa mengambil kelebihan kedua pembelajaran baik offline maupun online. Bila tidak kita rencanakan dengan baik maka percuma saja kita menerapkan blended learning karena sejatinya esensi dari blended learning adalah mengatur sedemikian rupa agar kita memperoleh keuntungan dari masing-masing pembelajaran sekaligus menekan kelemahannya. Oleh karena itu memilih aktivitas yang sesuai adalah salah satu hal penting dalam pelaksanaan blended learning. Aktifitas Aktivitas pembelajaran itu diantaranya adalah:
Membaca Mandiri. Siswa bisa diarahkan untuk membaca buku pegangan wajib matapelajaran yang biasanya disebut buku pegangan, baik yang tersedia dalam bentuk fisik maupun dalam format elektronik seperti pdf atau html. kegiatan ini adalah kegiatan paling sederhana serta paling umum dilakukan. Mungkin banyak yang menyepelekan aktivitas ini, namun bila dimasukkan dalam sebuah kerangka blended learning serta direncanakan dengan baik, apalagi disertai dengan feedback yang tepat maka siswa akan mendapatkan banyak manfaat dari aktivitas ini.
Tidak hanya otonomi yang didapatkan oleh siswa, mereka juga bisa mengeksplorasi lebih dalam tentang pengetahuan baru dari aktivitas membacanya ini. Proses inkuiri yang dilakukan oleh siswa menjadi semakin kental.
Video Naratif. Daripada berulang kali menyampaikan pembelajaran setiap semester untuk setiap kelas, guru bisa membuat rekaman video handout, slide, atau media apa pun yang bisa digunakan sebagai alat peraga. Perekaman video ini bisa dilakukan di kantor atau dirumah, menggunakan webcam dan mikrofon yang terhubung ke komputer, dan perangkat lunak untuk membuat rekaman digital. Bahkan saat ini teknologi gawai seluler sudah sangat mendukung perekaman video pembelajaran dengan kualitas yang lebih dari cukup. Anda bisa membuat video pembelajaran dengan mudah hanya dengan berbekal gawai seluler dan aplikasi perekam layar versi gratis.
Tentunya tidak semua materi efektif disampaikan menggunakan video, ada beberapa topik yang memang lebih baik dibahas secara langsung, biasanya cara ini digunakan sebagai pendalaman dari materi yang telah disampaikan lewat video. Fungsi video di sini adalah sebagai informasi awal atau untuk memberi pengalaman baru bagi siswa pemula.
Bila guru mempunyai waktu yang terbatas, ia bisa menggunakan video yang telah dibuat oleh orang lain, tentunya dengan memperhatikan aspek lisensinya. Baik video buatan sendiri maupun orang lain, ketika digunakan, guru atau siswa bisa memberikan komentar atau keterangan tambahan yang bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Kuis Mandiri. Setiap minggu, siswa boleh diminta untuk mengerjakan kuis yang disediakan secara online. Saat ini banyak sekali pengembang yang menyediakan fasilitas itu dengan gratis untuk para guru. Siswa bisa diberi target capaian nilai tertentu misalnya minimal 80. Mereka bisa segera melihat nilai mereka begitu mereka selesai mengerjakan kuis tersebut di gawai mereka. Ia bisa melakukan berulang-ulang dengan resiko kebosanan yang rendah bila soal dan jawaban dibuat acak, apalagi dikemas dalam sebuah tantangan atau gim. Mengenai hal ini lain kali akan kita bahas lebih lanjut.
Kuis seperti ini memungkinkan upaya berulang untuk memberikan kesempatan yang cukup untuk penguasaan materi yang lebih baik. Hasil kuis bisa dibuat untuk memberikan umpan balik pada pilihan jawaban untuk mengarahkan siswa ke materi yang sesuai dalam buku teks.
Setiap sesi pengerjaan kuis dapat pertanyaan bisa dibuat berbeda dari sesi sebelumnya, karena pertanyaan kuis diambil secara acak dari kumpulan pertanyaan yang lebih besar yang disimpan di bank soal online. Ini mendorong siswa untuk melakukan lebih dari sekadar menghafal satu set jawaban; mereka harus benar-benar menguasai beberapa topik yang dicakup oleh kuis. Kuis setiap minggu sebaiknya dijadwalkan pada minimal sehari sebelum pertemuan kelas. Hal ini dilakukan agar guru dapat dengan cepat meninjau hasil kuis online, dan mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi siswa tertentu. Soal sebaiknya diatur komposisinya sehingga mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda beda, guru bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan sulit ini sebagai fokus kegiatan di pertemuan tatap muka dan pembelajaran teman sebaya.
Kegiatan pembelajaran dengan teman sebaya. Aktivitas pembelajaran ini dilakukan di tempat tinggal siswa atau di manapun siswa mau seperti di kantin, perpustakaan, dan taman. Pembelajaran ini dapat meningkatkan sifat sinkron dibanding tatap muka dari ruang kelas tradisional. Kegiatan bisa dimulai dengan Guru menunjukkan pertanyaan pilihan ganda yang menantang pada proyektor kelas atau di laman pembelajaran online (LMS) siswa. Siswa mengirim jawaban mereka melalui “sistem respons siswa”. Hasil tanggapan siswa terkoneksi atau terkirim ke guru. Jika kelas memenuhi ambang penguasaan (misalnya 85 persen dari siswa menjawab dengan benar), maka dapat pindah ke pertanyaan berikutnya. Jika tidak, maka guru mengarahkan siswa untuk berpasangan dan berdiskusi atau bernegosiasi untuk jawaban yang benar. Setelah lima menit, siswa mengirim jawaban mereka lagi, dan siklus berulang sampai batas penguasaan tercapai.Kegiatan ini dianggap lebih menarik dan lebih efektif daripada kuliah sederhana, dan bisa dilakukan secara offline maupun online. Kegiatan ini dianggap lebih menarik dan lebih efektif daripada kul
Penugasan Pemecahan Masalah. Siswa memecahkan yang dikirimkan oleh guru melalui sistem pembelajaran online bisa melalui LMS maupun media komunikasi umum seperti WhatsApp atau Telegram. Guru bisa mengirim satu set masalah tiap minggunya. Hal ini memungkinkan siswa untuk tidak hanya mengakses instruksi dan masalah secara online, tetapi juga memfasilitasi pengiriman file digital.

Karyawisata. Siswa bekerja dalam kelompok selama kunjungan lapangan, dan diharapkan membawa buku catatan lapangan dan perekam video kecil, bisa menggunakan gawai mereka, kamera pocket atau lainnya yang dimiliki oleh siswa, bisa juga menggunakan perangkat yang difasilitasi sekolah untuk sekelompok siswa. Alat ini digunakan untuk merekam fenomena seperti perilaku hewan, pola pasang surut air laut, aktifitas ekonomi, bentuk komunikasi, atau lainnya. Catatan dan hasil rekaman oleh kelompok siswa dibagikan di kelas atau forum diskusi online yang dikelola oleh guru. Guru menilai pekerjaan masing-masing kelompok berdasarkan media dan penjelasan yang diposting di forum. Ini dilakukan dengan menggunakan rubrik online yang terintegrasi dengan forum diskusi melalui LMS atau grup media sosial. Anggota grup dapat menindaklanjuti postingan mereka untuk memberikan penjelasan tambahan sesuai kebutuhan, sedang yang lainnya bisa bertanya atau memberikan komentar.
Ujian. Kumpulan pertanyaan yang sama yang digunakan untuk kuis mingguan digunakan kembali untuk ujian namun dibuat secara acak tersebar sepanjang semester. Ujian bisa berbasis offline atau online. Guru bisa menggunakan pusat pembelajaran atau laboratorium sekolah untuk memfasilitasi ujian. LMS juga menyediakan banyak cara untuk aktivitas ini, bahkan bisa mengatur sedemikian rupa sehingga siswa bisa melaksanakan ujian sesuai dengan aturan dan meminimalisir peluang kecurangan. Ketika menggunakan LMS, guru memiliki akses ke semua hasil ujian siswa secara online, cepat, dan dapat melacak kinerja siswa dari kuis ke ujian. Untuk ujian online tidak harus dilakukan di laboratorium atau pusat pembelajaran sekolah, tetapi dapat “dibuka” di lokasi lain yang disetujui oleh pengawas. Ini sering dilakukan dalam pembelajaran yang sependapat jarak jauh untuk memastikan integritas ujian.
Demikianlah rangkuman kami tentang Aktivitas Pembelajaran dan Assessmen Dalam Blended Learning. Semoga bermanfaat (maglearning.id).
2 comments