APERTURE, FOTO BOKEH, DAN DEPTH OF FIELD – Aperture adalah lubang di dalam lensa kamera yang dilalui cahaya yang masuk dan mengalir ke tubuh kamera. Konsep ini meniru cara kerja mata kita. Jika Anda sudah pernah mempelajarinya di sekolah, maka Anda akan sangat mudah memahaminya. Saat kita bergerak dari lingkungan yang terang menuju lingkaran gelap, iris mata kita mengembang atau mengecil bila kita bergerak ke arah sebaliknya. Iris ini mengendalikan ukuran pupil mata kita.
Dalam fotografi, “pupil” mirip dengan lensa, dan besar kecilnya disebut aperture. Kita dapat memperkecil atau memperbesar ukuran aperture agar cahaya lebih banyak atau lebih sedikit masuk mencapai sensor kamera.
Aperture biasanya ditentukan dalam f-number, yaitu sebagai fraksi dari panjang fokus. F1 menyiratkan bukaan sebesar panjang fokus. F10 menunjukkan bukaan 10 kali lebih kecil dari panjang fokus. Jadi F ini tidak lebar bukaan ansih. Saya juga dulu tidak tahu hal ini sebelum membaca buku tentang fotografi.
Pemula sering bingung dengan f-number, terutama tentang angka f yang menyiratkan kebalikan dari lebar aperture. f-number adalah kebalikan dari ukuran aperture. f-number yang besar berarti bukaan yang kecil dan memungkinkan lebih sedikit cahaya yang masuk, dan f-number yang kecil berarti bukaan besar yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Tindakan mengurangi aperture disebut “stop”.
Bukaan di kamera DSLR berubah dengan faktor kuadrat 2 untuk setiap f-number. misalnya, untuk f8 perhentian tertinggi berikutnya adalah 8 x √2 = 11 (rata-rata) dan pemberhentian bawah berikutnya adalah 8 / √2 = 5,6 (perkiraan). Setiap stop meningkatkan cahaya sebesar faktor 2 yaitu f8 akan memungkinkan jumlah cahaya dua kali lipat dari f11 dan setengah jumlah cahaya dari f5.6.
Aperture maksimum (angka-f terkecil) lensa disebut sebagai kecepatan lensa. Lensa zoom tidak dapat mempertahankan kecepatan yang lebih rendah karena perubahan focal length.
Bukaan terbesar (angka terkecil) memastikan lebih banyak cahaya dan memungkinkan kecepatan rana yang lebih cepat, itulah sebabnya disebut kecepatan lensa.
Pengaruh Aperture pada Eksposur untuk Kecepatan Rana Konstan dan ISO:
Aperture memiliki beberapa efek pada foto yang dihasilkan. Salah satu yang paling penting adalah kecerahan atau pencahayaan foto. Saat aperture berubah ukuran akan mengubah jumlah keseluruhan cahaya yang mencapai sensor kamera dan karenanya menentukan kecerahan gambar yang dihasilkan. Bukaan lebar akan dilewati banyak cahaya sehingga menghasilkan foto yang lebih cerah. Bukaan sempit adalah sebaliknya, membuat foto lebih gelap. Dalam lingkungan gelap, dalam ruangan atau di malam hari kita mungkin sering memilih aperture besar untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin agar memperoleh eksposur yang benar.
Efek Bukaan pada kedalaman bidang
Kedalaman bidang adalah jumlah foto kita yang tampak tajam dari depan hingga ke belakang. Beberapa gambar memiliki kedalaman bidang “tipis” atau “dangkal”, di mana latar belakang sama sekali tidak fokus, atau sering disebut foto bokeh. Gambar lain memiliki kedalaman bidang “besar” atau “dalam”, di mana bagian depan hingga belakangnya tajam.
Salah satu trik untuk mengingat hubungan ini “aperture besar menghasilkan banyak background blur”. Ini sering diinginkan untuk potret, atau foto umum objek di mana Anda ingin latar belakang buram (bokeh). Gambar di bawah ini adalah gambar bokeh dengan bukaan besar atau F kecil.

Di sisi lain, hasil bukaan kecil dalam jumlah kecil latar belakang kabur, yang biasanya ideal untuk hal-hal seperti gambar lansekap dan arsitektur. Gambar di bawah ini adalah contoh hasil penggunaan aperture kecil atau F besar.

Demikianlah rangkuman singkat kami mengenai APERTURE, FOTO BOKEH, DAN DEPTH OF FIELD. Semoga bermanfaat… (maglearning.id)
One comment