Jenis Jenis Bahan Ajar dan Pengertian Bahan Ajar – Bahan ajar merupakan unsur kunci dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk memfasilitasi transfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari pendidik kepada peserta didik. Penggunaan bahan ajar yang efektif dapat membantu mencapai tujuan pendidikan dengan lebih baik. Bahan ajar mencakup berbagai materi, sumber daya, dan alat yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Pengertian bahan ajar melibatkan pemahaman tentang karakteristik, tujuan, jenis, dan peranannya dalam konteks pendidikan.
Pengertian Bahan Ajar Menurut Para Ahli
Pengertian bahan ajar telah didefinisikan oleh berbagai para ahli pendidikan melalui perspektif yang beragam. Para ahli tersebut menggarisbawahi peran penting bahan ajar dalam proses pendidikan serta dampaknya terhadap efektivitas pembelajaran. Berikut adalah beberapa pengertian bahan ajar menurut para ahli.
- Pengertian Menurut Djamarah (2002): Djamarah mendefinisikan bahan ajar sebagai segala sesuatu yang disiapkan oleh guru untuk dipergunakan dalam proses belajar mengajar, baik berupa materi pembelajaran maupun media pembelajaran. Ia menegaskan bahwa bahan ajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep tertentu.
- Pengertian Menurut Suryosubroto (2003): Menurut Suryosubroto, bahan ajar adalah segala sesuatu yang dapat merangsang seseorang untuk melakukan belajar. Bahan ajar meliputi materi, metode, dan media pembelajaran yang diorganisir secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Pengertian Menurut Woolfolk (2013): Woolfolk memandang bahan ajar sebagai segala sesuatu yang diberikan guru kepada peserta didik untuk memfasilitasi proses belajar. Bahan ajar dapat mencakup materi tulisan, media visual, video, dan perangkat lunak yang digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar.
- Pengertian Menurut Brown (2007): Menurut Brown, bahan ajar adalah komponen yang mendukung transfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari pendidik kepada peserta didik. Bahan ajar dapat berupa tulisan, gambar, suara, dan interaksi yang mengarahkan proses belajar.
- Pengertian Menurut Jonassen (1999): Jonassen mengartikan bahan ajar sebagai konstruksi artefak kognitif yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran. Ia menekankan bahwa bahan ajar harus merangsang berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman yang mendalam.
Pengertian bahan ajar dari sudut pandang para ahli tersebut menggambarkan pentingnya bahan ajar dalam mendukung pembelajaran yang efektif. Bahan ajar berperan sebagai alat yang merangsang dan memandu peserta didik menuju pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam pengembangannya, bahan ajar perlu disesuaikan dengan konteks pembelajaran, kebutuhan peserta didik, serta memperhitungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jenis Jenis Bahan Ajar
Bahan ajar memiliki karakteristik yang beragam, termasuk kelengkapan, relevansi, keterbacaan, serta kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi peserta didik. Bahan ajar harus mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru serta mempertimbangkan karakteristik peserta didik seperti latar belakang budaya, usia, dan minat. Selain itu, bahan ajar haruslah dapat diakses dengan mudah dan digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan informasi dengan jelas.
Jenis-jenis bahan ajar dapat sangat beragam, mulai dari buku teks, presentasi slide, modul pembelajaran, video pembelajaran, permainan edukatif, hingga sumber daya digital seperti platform e-learning. Pemilihan jenis bahan ajar harus didasarkan pada konteks pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, dan karakteristik peserta didik. Misalnya, materi yang kompleks dapat disajikan melalui video untuk memvisualisasikan konsep, sementara latihan interaktif dapat dihadirkan dalam bentuk permainan edukatif untuk mempertahankan minat peserta didik.
Jenis Jenis Bahan Ajar Menurut Para Ahli
Secara umum bahan ajar dapat dibedakan ke dalam bahan ajar cetak dan noncetak. Bahan ajar cetak dapat berupa, handout, buku, modul, brosur, dan lembar kerja siswa. Sedangkan bahan ajar noncetak meliputi, bahan ajar audio seperti, kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar audio visual seperti, CAI (Computer Assisted Instruction), dan bahan ajar berbasis web (web-based learning materials).
Lebih lanjut Mulyasa (2006) menambahkan bahwa bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain adalah bahan cetak (hand out, buku, modul, LKPD, brosur, dan leaflet), audio (radio, kaset, cd audio), visual (foto atau gambar), audio visual (seperti; video/ film atau VCD) dan multi media (seperti; CD interaktif, computer based, dan internet).
Bahan ajar yang dimaksud dalam kajian ini lebih ke bahan ajar cetak berupa buku teks. Hal ini dikarenakan, buku teks sangat erat kaitannya dengan kurikulum, silabus, standard kompetensi, dan kompetensi dasar. Rudi Susilana (2007) mengungkapkan bahwa buku teks adalah buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Buku teks mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Hutchinson & Torres dalam Litz, 2012) mengungkapkan bahwa The textbook is an almost universal element of [English language] teaching. Millions of copies are sold every year, and numerous aid projects have been set up to produce them in [various] countries…No teaching-learning situation, it seems, is complete until it has its relevant textbook.
Buku teks merupakan salah satu unsur yang dibutuhkan dalam pengajaran. Buku teks dapat juga menjadi wadah untuk menuliskan ide-ide terkait kebudayaan nasional suatu bangsa. Sebagaimana yang diungkapkan Pingel (2009) bahwa Textbooks are one of the most important educational inputs: texts reflect basic ideas about a national culture, and are often a flashpoint of cultural struggle and controversy.
Bentuk Bentuk Bahan Ajar (Form of Teaching Material) Menurut Mulyasa
Menurut Mulyasa (2006),bentuk-bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran,antara lain:
- Bentuk bahan ajar tercetak, Contoh: hand out, buku, modul, brosur, dan leaflet.
- Hand out adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara.
- Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikirandari pengarangnya.
- Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didikdapat belajar secara mandiri tanpa dengan bimbingan guru.
- Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yangdisusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapahalaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisiketerangan singkat tetapi lengkap.
- Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidakdimatikan/dijahit.
- Bentuk bahan ajar non cetak
- Audio Visual, Contoh: video/film,Video Compact Disc (VCD)
- Audio, Contoh: radio, kaset, Compact Disc (CD) audio, piringan hitam
- Visual, Contoh: foto, gambar, model/maket.
- Multi Media, Contoh: CD interaktif, Computer Based, Internet.
- Bentuk bahan ajar yang berbentuk fasilitas, Contoh: perpustakaan, ruang belajar, studio, lapangan olah raga.
- Bentuk bahan ajar berupa kegiatan, Contoh: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan. 5. Bentuk bahan ajar berupa lingkungan masyarakat, Contoh: Teman, terminal pasar, toko, pabrik, museum.
Jenis bahan ajar Menurut Koesnandar
Jenis bahan ajar dibedakan atas beberapa kriteria pengelompokan. Menurut Koesnandar (2008), jenis bahan ajar berdasarkan subjeknya terdiri dari dua jenis antara lain:
- bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar, seperti buku,handouts, LKS dan modul;
- bahan ajar yang tidak dirancang namun dapatdimanfaatkan untuk belajar, misalnya kliping, koran, film, iklan atau berita.
Koesnandar juga menyatakan bahwa jika ditinjau dari fungsinya, maka bahan ajar yang dirancang terdiri atas tiga kelompok yaitu bahan presentasi, bahan referensi, dan bahan belajar mandiri.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008) mengelompokkan bahan ajar menjadi empat kategori, yaitu:
- bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembarkegiatan siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket.
- Bahan ajar dengar (audio) antara lain kaset, radio, piringan hitam, dancompact disk audio.
- Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, dan
- Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimediapembelajaran interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learningmaterial).
Tujuan utama bahan ajar adalah mendukung proses pembelajaran. Bahan ajar dapat membantu menguraikan konsep-konsep yang kompleks, memberikan contoh konkret, dan menyajikan informasi secara sistematis. Hal ini membantu peserta didik untuk memahami konsep dengan lebih baik. Bahan ajar juga berperan dalam meningkatkan interaksi antara peserta didik dan pendidik, baik dalam kelas maupun dalam lingkungan belajar mandiri. Dalam pendidikan jarak jauh atau online, bahan ajar menjadi elemen penting untuk memfasilitasi pembelajaran tanpa tatap muka.
Penting untuk menciptakan bahan ajar yang berfokus pada pemberian informasi yang akurat, terpercaya, dan mendukung tujuan pembelajaran. Bahan ajar juga dapat disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Pendidik perlu terus memperbarui bahan ajar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendengarkan umpan balik peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (maglearning.id)
Referensi:
- Brown, H. D. (2007). Principles of Language Learning and Teaching. Pearson Education.
- Djamarah, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
- Jonassen, D. H. (1999). Designing Constructivist Learning Environments. In C. M. Reigeluth (Ed.), Instructional-Design Theories and Models: A New Paradigm of Instructional Theory (Vol. II). Lawrence Erlbaum Associates.
- Suryosubroto, B. (2003). Pengembangan Alat Peraga. Rineka Cipta.
- Woolfolk, A. E. (2013). Educational Psychology. Pearson.