contoh kawasan teknologi pembelajaran

Kawasan Teknologi Pembelajaran (5 Bidang Garapan)

Kawasan Teknologi Pembelajaran – Bila berdasar pada definisi teknologi pembelajaran menurut AECT tahun 1994, ada lima domain atau bidang garapan teknologi pembelajaran, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan (domain) teknologi pembelajaran.

Pengertian kawasan teknologi pembelajaran adalah ruang lingkup teknologi pembelajaran, di mana terdiri dari lima kawasan utama dan beberapa sub kawasan. Berikut diuraikan kelima kawasan tersebut, dengan sub kawasan atau kategori dan konsep yang terkait:

Kawasan Desain

Desain adalah proses penentuan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Desain sebagai kawasan teknologi pembelajaran mencakup penerapan berbagai teori, prinsip, dan prosedur dalam perencanaan program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistem dan sistematik.

Tujuan desain ialah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti rencana program pembelajaran (RPP), silabus, dan modul. Kawasan desain ini meliputi empat cakupan utama, yaitu:

1. Desain sistem pembelajaran

Kawasan desain dalam teknologi pembelajaran menyangkut desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk:

  • menganalisis. yaitu proses perumusan apa yang akan dipelajari,
  • merancang, yaitu proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya,
  • mengembangkan, yaitu proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan belajar,
  • melaksanakan/aplikasi, yaitu pemanfaatan bahan dan strategi, dan
  • menilai, yang merupakan proses penentuan ketepatan pembelajaran.

Desain sistem pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol, semua langkah–langkah tersebut harus tuntas. Dalam desain sistem pembelajaran, proses sama pentingnya dengan produk, sebab kepercayaan atas produk berlandaskan pada proses.

2. Desain pesan

Desain pesan yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap. Fleming dan Levie (1993) membatasi pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psikomotor.

Desain pesan berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti: bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah. Desain pesan harus bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajarnya. Hal ini mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda, tergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis atau kombinasi keduanya, misalnya gambar diam atau gambar bergerak. Juga apakah media interaktif, adaptif, naratif, atau yang lainnya.

Juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau hafalan. Dengan demikian, desain pesan ini melibatkan perancangan untuk menentukan jenis media dan format sajian yang paling menarik untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik.

3. Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran sebagai sub kawasan teknologi pembelajaran yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran. Strategi pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen pembelajaran. Aplikasi suatu strategi pembelajaran tergantung pada situasi belajar, sifat materi, dan jenis belajar yang dikehendaki.

Strategi pembelajaran ini merupakan proses memilih dan menyusun kegiatan pembelajaran dalam sesuatu unit pembelajaran seperti urutan, sifat materi, ruang lingkup materi, metode, dan media yang paling sesuai untuk mencapai kompetensi pembelajaran

4. Karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik yaitu aspek latar belakang pengalaman peserta didik yang memengaruhi efektivitas proses belajarnya. Karakteristik peserta didik mencakup keadaan sosio-psikologi-fisik peserta didik. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik peserta didik yaitu berkaitan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.

Kawasan Pengembangan

Kawasan teknologi pembelajaran pengembangan berarti proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup pengembangan teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan multimedia.

Kawasan pengembangan memiliki keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun strategi pembelajarannya. Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena:

  1. pesan yang didorong oleh isi,
  2. strategi pembelajaran yang didorong oleh teori,
  3. manifestasi fisik dari teknologi–perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran.

Kawasan pengembangan meliputi:

  • teknologi cetak;
  • teknologi audio-visual;
  • teknologi berbasis komputer; dan
  • multimedia.

1. Teknologi cetak.

Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti: buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau fotografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah suatu contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.

Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual. Pengembangan kedua jenis bahan pembelajaran tersebut sangat tergantung pada teori persepsi visual, teori membaca, pengolahan informasi oleh manusia, dan teori belajar. Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  • teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang;
  • keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif;
  • keduanya berbentuk visual yang statis;
  • pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual;
  • keduanya berpusat pada pembelajar; dan
  • informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.

2. Teknologi audio-visual.

Kawasan teknologi pembelajaran teknologi audio-visual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan proyeksi gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang berukuran besar. Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan belajar yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus tergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.

Halaman selanjutnya…… (Kawasan Teknologi Pembelajaran)

Loading...
Pages ( 1 of 3 ): 1 23Lanjut »

Tinggalkan Balasan