Sedikit tentang CiteScore yang dipakai Scopus

Tentang CiteScore yang dipakai Scopus – Pada akhir 2016, Scopus dari Elsevier merilis indikator dampak ilmiah (impact factors / IF) jurnal jenis baru yang sedikit berbeda dengan IF versi WoS yang dinamakan CiteScore. Berdasarkan platform Scopus yang memiliki jangkauan lebih luas daripada WoS, CiteScore mencakup lebih banyak jurnal dan memperhitungkan secara transparan beberapa kritik yang ditujukan terhadap IF selama beberapa dekade terakhir.

Bertolak belakang dengan banyak indikator lainnya, seperti Eigenfactor atau SJR, penghitungan CiteScore sederhana, karena tidak mengontrol kemiringan distribusi sitasi atau perbedaan disiplin dalam kepadatan sitasi. Misalnya, CiteScore jurnal di tahun 2015 diperoleh dengan menjumlahkan jumlah sitasi yang diterima pada tahun 2015 oleh semua dokumen yang diterbitkan oleh jurnal itu pada tahun 2012 sampai 2014, kemudian membaginya dengan jumlah dokumen keseluruhan yang diterbitkan dalam jurnal pada tahun 2012 sampai 2014. Dengan demikian didasarkan pada jendela publikasi yang setahun lebih lama daripada IF (3, bukan 2 tahun).

Kesederhanaan indikator membuatnya mudah untuk dipahami dan ditafsirkan. CiteScore dari 4 berarti bahwa artikel yang diterbitkan dalam jurnal selama 3 tahun sebelumnya telah menerima rata-rata empat sitasi pada tahun berjalan.

CiteScore menangani salah satu masalah yang paling banyak dibicarakan tentang IF, yaitu asimetri antara pembilang dan penyebut. Indikator CiteScore tidak membedakan berdasarkan jenis dokumen; melainkan mencakup sitasi yang diterima oleh semua jenis dokumen dalam pembilang dan penyebut, secara simetris, menjumlahkan semua jenis dokumen yang diterbitkan dalam penyebut. Oleh karena itu, sementara jurnal dengan proporsi editorial, item berita, surat kepada editor, obituari, dll yang lebih tinggi – seperti Science and Nature – menjadi “bebas” sitasi dalam perhitungan IF (karena hanya artikel dan ulasan yang dihitung dalam penyebut), jurnal-jurnal ini mendapatkan CiteScore yang lebih rendah, karena dokumen-dokumen tersebut memiliki tingkat sitasi yang lebih rendah dan berada dalam penyebut CiteScore.

Ini menciptakan insentif bagi jurnal untuk menerbitkan sedikit materi editorial. Para kritikus mencatat bahwa ini lebih menyukai jurnal Elsevier sendiri, yang cenderung menerbitkan proporsi materi editorial yang lebih rendah daripada jurnal lainnya, khususnya bermasalah mengingat konflik kepentingan: Dalam penciptaan CiteScore, Elsevier menjadi ranker dan juga penerbit jurnal. (maglearning.id)

Loading...