Kebijakan Pemerintah Yang Berdampak

Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Yang Berdampak Pada Produsen

Pemerintah menetapkan beberapa kebijakan harga, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebijakan harga akan membantu masyarakat sebagai konsumen dan atau produsen. Kebijakan pemerintah itu bisa berdampak positif maupun negatif bagi produsen.

Khususnya dalam sudut pandang mikro ada beberapa kebijakan yang wajar dilakukan pemerintah. Apa saja kebijakan tersebut? dan bagaimana dampaknya? Inilah penjelasan singkatnya:

KEBIJAKAN PEMBATASAN TANAMAN PRODUKSI

Merupakan bentuk kebijakan pemerintah, dengan tujuan membatasi tanaman produksi atau membatasi areal produksi. Pembatasan tanaman produksi akan mengurangi produksi sehingga penawaran berkurang, lalu akan diikuti harga barang yang naik.

Kebijakan pemerintah yang berdampak ini bisa menguntungkan juga sebaliknya. Kebijakan tersebut mempunyai dampak yang berbeda bagi konsumen dan produsen. 

a. Dampak  bagi produsen.

Perbedaan dampak bagi produsen tergantung elastisitas permintaannya. Seperti ditunjukkan pada kurva-kurva di bawah ini.

Bila permintaan elastis, pada harga ekuilibium OP, permintaan dan penawaran sebesar OQ. Karena adanya pembatasan produksi, maka penawaran berkurang menjadi OQ’ dan harga naik menjadi OP’. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan produsen berubah dari OPEQ menjadi O’P’E’Q’. Pengurangan produksi sebesar QQ’ menyebabkan haga naik sebesar PP’ (QQ’ > PP”). Karena tambahan pendapatan PP’E’R lebih kecil dari pengorbanan produksi/pendapataan Q’REQ, maka produsen relatif mengalami kerugian.

Kurva keseimbangan pasar dengan permintaan elastis
Kurva keseimbangan pasar dengan permintaan elastis

Lain lagi ceritanya jika permintaan inelastis seperti kurva di bawah ini. Pendapatan produsen semula sebelumnya OPEQ. Pengurangan produksi, sebesar QQ’ menyebabkan harga naik sebesar PP’ (PP’ > QQ’). Naiknya harga tersebut, menyebabkan pendapatan petani menjadi OP’E’Q’. Karena tambahan pendapatan PP’E’R lebih besar dari pengorbanan produksi/pendapatan Q’REQ maka produsen relatif memperoleh keuntungan.

Kurva keseimbangan pasar dengan permintaan inelastis
Kurva keseimbangan pasar dengan permintaan inelastis

b. Dampak bagi konsumen

Bagi konsumen, dampak kebijakan tersebut adalah membayar dengan harga yang lebih tinggi sebab harga barang naik dari OP menjadi OP’ dan jumlah  barang yang diperoleh berkurang dari OQ menjadi OQ’. Dengan demikian konsumen menderita kerugian baik permintaan elastis maupun inelastis.

KEBIJAKAN HARGA MINIMUM

Harga minimum adalah penetapan harga yang lebih tinggi dari harga ekuilibrium dan pembelian kelebihan hasil oleh pemerintah. Penetapan harga minimum ditujukan pada kepentingan produsen dengan jalan menetapkan harga diatas harga pasar.

Akibat dari kebijakan ini yaitu:

  1. Konsumen menderita rugi, karena membayar dengan harga lebih tinggi dan mendapat barang yang kurang.
  2. Produsen menerima pendapatan yang lebih banyak, alias berpotensi untung.
  3. Pemerintah mengeluarkan biaya sebesar selisih harga minimum atau harga dasar dengan harga ekuilibrium.

Kebijakan harga minimum, mempunyai dampak pada produsen maupun konsumen, ditunjukkan kurva berikut.

Kurva keseimbangan pasar dengan penetapan harga minimum
Kurva keseimbangan pasar dengan penetapan harga minimum

Pada harga equilibrium OP pendapatan produsen sebesar OPEQ. Dengan harga dasar OP’ pendapatan produsen sebesar OP’FQ. Pada harga OP’ konsumen membayar sebesar OP’E’Q’, karena harga naik mengurangi pembelian. Sebagai konsekwensi dari kebijakan harga minimum, pemerintah membeli kelebihan hasil produksi pada petani penghasil sebesar  Q’E’FQ, dengan tujuan untuk ditahan.

Elastisitas permintaan baik yang elastis maupun inelastis tidak mempengaruhi akibat kebijakan tersebut, baik bagi konsumen, produsen, maupun pemerintah.

KEBIJAKAN SUBSIDI

Pada kebijakan ini, Pemerintah memberikan subsidi sebesar selisih antara harga yang dibayar konsumen dan harga minimum. Konsumen membayar pada harga equilibrium yang rendah dan produsen menerima penetapan harga minimum.

Akibat penerapan kebijakan ini antara lain:

  1. Konsumen tidak menderita rugi, dijamin oleh pemerintah pada harga ekuilibrium yang rendah.
  2. Produsen menerima subsidi dari pemerintah sebesar selisih penetapan harga minimum dengan harga ekuilibrium.
  3. Pemerintah mengeluarkan biaya atas kebijakan itu sebesar subsidi yang diberikan pada produsen.

Kebijakan subsidi, mempunyai dampak pada produsen maupun konsumen, ditunjukkan kurva berikut.

Kurva keseimbangan pasar dengan kebijaksanaan subsidi
Kurva keseimbangan pasar dengan kebijaksanaan subsidi

Konsumen dapat tetap membeli pada harga ekuilibrium yang rendah/semula OP. Pemerintah mensubsidi sebesar PP’FE sehingga produsen tetap menerima sebesar OP’FQ pada harga harga minimum OP’.

Manakah kebijakan pemerintah yang menguntungkan konsumen/produsen dari pembelian kelebihan hasil dengan subsidi?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Dengan pembelian kelebihan hasil untuk cadangan waktu paceklik membantu produsen.
  2. Dengan subsidi membantu konsumen membeli harga yang lebih murah.

Perbandingan pembelian kelebihan dari hasil dan subsidi oleh Pemerintah tergantung pada elastisitas permintaan, ditunjukkan kurva-kurva berikut.

Kurva keseimbangan pasar dengan pembelian kelebihan hasil pemerintah, jika permintaan inelastis

Biaya kelebihan hasil sebesar Q’E’FQ, dan subsidi PP’FE’. Jadi PP’FE > Q’E’FQ sebaiknya dari pihak pemerintah memberi subsidi sehingga konsumen tidak menderita.

Kurva keseimbangan pasar dengan pembelian kelebihan hasil pemerintah, jika permintaan elastis
Kurva keseimbangan pasar dengan pembelian kelebihan hasil pemerintah, jika permintaan elastis

Biaya kelebihan hasil Q’E’FQ, dan subsidi PP’FE. Jadi Q’E’FQ> PP’FE sebaiknya dari pihak pemerintah membeli kelebihan hasil sehingga konsumen tidak menderita.

KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

Harga maksimum adalah penetapan harga tertinggi yang diperbolehkan oleh Pemerintah untuk melindungi konsumen pada saat produksi kurang atau daya beli konsumen rendah. Harga maksimum  ditujukan pada kepentingan konsumen, dengan menetapkan harga di bawah harga pasar.

Akibat dari penerapan kebijakan ini yaitu:

  1. Melindungi konsumen, dengan terjadi excess demand sehingga timbul perebutan barang.
  2. Merugikan produsen.

Penetapan harga maksimum, mempunyai dampak pada produsen maupun konsumen, ditunjukkan kurva berikut.

Kurva keseimbangan pasar dengan kebijaksanaan penetapan harga maksimum
Kurva keseimbangan pasar dengan kebijaksanaan penetapan harga maksimum

Kurva tersebut menjelaskan, keseimbangan harga terbentuk pada OP. Dengan penetapan harga maksimum sebesar OP’, produsen menderita rugi karena pendapatannya turun dari OPEQ menjadi OP’RQ. Turunnya harga tersebut menyebabkan terjadinya excess demand  sebesar QRFQ’.

KEBIJAKAN KOMBINASI HARGA

Contoh kebijakan kombinasi harga minimum dan harga maksimum adalah kebijakan stabilitas harga beras yang dilakukan pemerintah.

Permintaan dan penawaran sama

Pada musim panen penawaran melebihi permintaan, harga beras cenderung jatuh dan  pemerintah menetapkan harga minimum. Dengan penetapan harga minimum, harga beras di atas harga ekuilibrium sehingga konsumen mengurangi pembelian dan pemerintah membeli kelebihan hasil Q’Q sehingga penawaran tetap OQ.

Pada musim paceklik dimana penawaran lebih kecil dibandingkan permintaan, harga cenderung  naik, pemerintah menetapkan harga maksimum dibawah harga pasar. Penetapan  harga maksimum, menyebabkan timbul kelebihan permintaan sebesar QQ’. Untuk menutup kelebihan permintaan pemerintah menawarkan beras ke pasar sebesar QQ’.

Jika pembelian kelebihan hasil oleh pemerintah pada musim panen sama dengan penawaran pemerintah pada musim paceklik,  sebesar QQ’ maka harga sama sepanjang tahun. Stabilisasi harga sama sepanjang tahun, ditunjukkan kurva berikut.

Kebijakan stabilisasi harga beras melalui harga minimum pada musim panen dan harga maksimum pada musim paceklik, harga beras sama sebesar OP’ sepanjang tahun.

Permintaan dan penawaran tidak sama

Jika jumlah tidak sama antara jumlah yang dibeli pemerintah pada musim panen dengan jumlah yang dijual ke pasar musim paceklik, harga tidak dipertahankan sama sepanjang tahun. Ada dua kemungkinan yaitu:

a. Penetapan harga rerata.

Penetapan harga rerata ditempuh dengan jalan merata-ratakan harga minimum dan harga maksimum. Stabilisasi harga melalui penetapan harga rerata, ditunjukkan kurva berikut.

Kurva stablisasi harga melalui penetapan harga rerata
Kurva stablisasi harga melalui penetapan harga rerata

Kurva tersebut menunjukkan, adanya excess supply pada waktu musim panen yaitu EEs dapat disimpan untuk dipakai menutup terjadinya excess demand pada waktu paceklik yaitu EEd. Harga rerata terbentuk pada OP dengan kuantitas produksi sebesar 0Sn’.

b. Fluktuasi  harga

Penetapan harga fluktuasi, ditempuh dengan jalan menetapkan harga antara harga minimum dan harga maksimum. Stabilisasi harga dengan penetapan harga fluktuasi ditunjukkan kurva berikut.

Kurva Stabilisasi harga dengan penetapan harga fluktuasi
Kurva Stabilisasi harga dengan penetapan harga fluktuasi

Kurva tersebut, menjelaskan harga akan berfluktuasi antara OP’ dan OP’’diantara penetapan harga minimum OP’ dengan kuantitas produksi sebesar OSp dan harga maksimum OP’’dengan kuantitas produksi sebesar OSp”.

Media Pembelajaran Interaktif

Untuk mempelajari ekonomi mikro secara cepat dan ringkas Anda juga bisa menggunakan media pembelajaran interaktif yang sudah saya kembangkan untuk Anda semua. Media ini saya sediakan dalam dua versi, yatu versi web dan versi Android. Untuk versi web hanya bisa digunakan secara online, sedangkan versi Android bisa digunakan secara offline jadi silakan install aplikasi ini terlebih dahulu di gawai Anda.

EkoMik Versi Web:

EkoMik Versi Android:

Loading...

Tinggalkan Balasan