Teori Tingkat Suku Bunga

Teori Tingkat Suku Bunga

Memahami teori tingkat suku bunga adalah modal dasar untuk memahami bagaimana tingkat suku bunga dapat mempengaruhi kerja perekonomian. Perubahan tingkat suku bunga tidak hanya berdampak pada perusahaan (mikro), namun juga ekonomi negara secara makro, bahkan ekonomi global.

Kali ini akan dibahas secara singkat tentang dua teori tingkat suku bunga utama, Yaitu: Teori Klasik dan Teori Keynes.

Teori  Klasik tantang Tingkat Bunga

Menurut Klasik, tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga, makin tinggi tingkat bunga semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Pada tingkat yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan konsumsi untuk menambah tabungan. Demikian pula dengan investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga, akan tetapi memiliki hubungan yang negatif.

Tingkat bunga dalam keadaan keseimbangan (tidak ada dorongan untuk naik atau turun) akan tercapai pabila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Secara grafik, keseimbangan tingkat bunga dapat digmbarkan seperti dalam gambar di bawah ini.

Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga
Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga

Teori Keynes tantang Tingkat Bunga

Keynes memiliki pandangan yang berbeda dengan klasik tentang tingkat bunga. Tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang (pada pasar uang). Uang merupakan alat portopolio yang bisa diwujudkan dalam bentuk UANG KAS dan SURAT BERHARGA.

Resiko dan gain surat berharga ditentukan oleh tingkat bunga ”rata-rata” dari segala macam surat berharga yang beredar di masyarakat. Permintaan uang oleh masyarakat ditentukan oleh tingkat suku bunga.

Teori Keynes Tentang Tingkat Bunga
Teori Keynes Tentang Tingkat Bunga

Teori tingkat bunga Keynes memiliki hubungan yang negatif antara Tingkat Bunga Vs. Jumlah Uang.

  1. Terjadi spekulasi dalam fluktuasi tingkat bunga
  2. Naiknya tingkat bunga, mengakibatkan cost memegang uang kas naik, mendorong hasrat memegang uang kas turun. Demikian pula sebaliknya.
  3. Pada tingkat bunga keseimbangan (req), keinginan memegang uang kas sama dengan Jumlah uang.

Bila tingkat bunga di bawah keseimbangan (r1), masyarakat menginginkan uang kas lebih banyak dengan menjual surat berharga, pada koordinat F. Penjual surat berharga ini mendorong harga ’surat berharga’ turun, sampai keadaan keseimbangan dimana keinginan memegang uang kas sama dengan JUB. Demikian pula sebaliknya.

Media Interaktif Belajar Ekonomi Moneter

Silakan gunakan salah satu platform media interaktif Ekonomi Moneter yang sudah saya sediakan di bawah ini. Ada yang berbasis HTML dan berbasis Google presentation. Bila Anda ingin menggunakan dalam versi Android juga sudah saya sediakan unduhan file APK-nya di bagian bawah tulisan ini.

EkoMon Versi Web:

Bila sulit dibuka silakan gunakan Yang INI.

EkoMon Versi Android:

Loading...