Pengertian dan Macam-macam e-learning

Desain e-learning yang bagus adalah hasil dari empat pengaruh utama, di mana masing-masingnya memberikan kontribusi perhatian dan kemampuan. Menghasilkan e-learning yang efektif adalah pekerjaan besar yang membutuhkan beberapa keterampilan berbeda, yaitu: desain instruksional, desain media, rekayasa perangkat lunak, dan aspek ekonomi.

Masing-masing bagian ini memberikan kontribusi konsep, prosedur, dan teknik:

• Desain instruksional memberikan kontribusi teori tentang bagaimana manusia belajar, strategi untuk menerapkan teori, dan metodologi untuk melaksanakan strategi. Pengetahuan tentang bagaimana manusia belajar dapat memandu pemilihan dan spesifikasi jenis pengalaman belajar baru seperti simulasi, gim pembelajaran, pertemuan online atau tatap maya, dan forum diskusi.
• Rekayasa perangkat lunak membantu membangun program komputer yang andal. Suka atau tidak suka, e-learning adalah software. E-learning berjalan di komputer atau perangkat keras elektronik lain. Perangkat lunak ini memiliki antarmuka pengguna (user interfce / UI) dan dapat menampilkan konten dari database yang berada jauh di belahan bumi lain dengan mentransmisikan media melalui jaringan. Oleh karena itu, diperlukan desain yang cermat dan kontrol kualitas yang sama seperti bentuk perangkat lunak lainnya. Rekayasa perangkat lunak menyumbangkan konsep desain objek, desain kegunaan, dan pembuatan prototipe.
• Desain media membantu kita menggunakan media digital dengan baik dan menarik. Ketika satu-satunya media adalah kata-kata di papan tulis dan suara instruktur, kita tidak perlu “mendesain” media. Hari ini kita harus memilih campuran teks, grafik, suara, musik, efek suara, animasi, dan video yang sesuai. Kemudian kita harus mengurutkan berbagai media ini dan menyinkronkan media tersebut sehingga saling melengkapi, dan tidak kontraproduktif.
• Bidang ekonomi membantu memberikan nilai (value) pada e-learning yang akan dikembangkan. Pengembangan e-learning membutuhkan uang, dan tidak menutup kemungkinan dapat menghasilkan pendapatan. Perlu waktu, orang, dan sumber daya lain untuk membuat, menawarkan, dan memeliharanya. Hal ini harus dikembangkan di bawah anggaran dan jadwal yang sesuai.

Menurut pengalaman saya, salah satu kesalahan paling umum adalah menyamakan desain e-learning dengan desain instruksional. Dan banyak sekali yang egois dalam bidang keahliannya masing-masing. Misalnya banyak pihak yang telah menghasilkan desain e-learning yang aduhai, namun tidak pernah diproduksi karena tidak dapat direalisasikan dengan teknologi yang tersedia atau biaya yang terlalu mahal.

Kalau kita membayangkan banyak pihak bisa bekerja sama dengan mudah serta mempunyai visi yang sama, atau ada seseorang yang dapat dengan nyaman melakukan semua kegiatan yang diperlukan, hal ini masih jauh. Sampai saat itu terjadi, peran bersama desainer e-learning harus mencakup beberapa disiplin ilmu.

Mengapa? Disiplin ini dilakukan oleh spesialis dan tim yang berbeda, terutama dalam proyek yang kompleks. Tujuan dari satu disiplin ilmu mungkin bertentangan dengan tujuan disiplin lainnya. Sasaran bisnis mungkin membutuhkan penampilan yang tenang dan konservatif, sementara perancang media ingin menampilkan video dan animasi yang wah.

Banyak orang yang dilatih dan belajar dalam satu disiplin tidak memiliki pengalaman dalam disiplin lainnya. Desainer instruksional yang dididik lebih dari sepuluh tahun yang lalu mungkin hanya tahu sedikit tentang cara memilih media elektronik dinamis. Bahkan lulusan baru tidak memiliki pelatihan ekstensif dalam desain animasi atau teori mengembangkan gim.

Nah, dari sini bisa disimpulkan bahwa kerja sama itu amat penting. Apalagi bagi seseorang yang tertarik pada dunia pendidikan. Hal ini sebenarnya sudah pernah saya tulis sebelumnya, yaitu mengapa media pembelajaran karya guru gak keren? Saya kira sampai di sini dulu pembahasan saya mengenai pengertian dan macam-macam e-learning. Semoga ada manfaatnya sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Salam belajar menyenangkan dan sehat selalu (maglearning.id).