Prinsip Prinsip Komunikasi Pendidikan menurut Gudykunst dan Kim
Seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi juga diuraikan dengan berbagai cara oleh para pakar komunikasi. Ada kalanya mereka menggunakan istilah-istilah lain untuk merujuk pada prinsip-prinsip komunikasi ini. Misalnya, William B. Gudykunst dan Young Yun Kim menyebutkan asumsi-asumsi komunikasi. Prinsip-prinsip komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi.
PRINSIP 1 : Komunikasi Adalah Proses Simbolik
Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Lenger, adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Ernst Cassirer mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.
PRINSIP 2 : Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Cobalah Anda minta seseorang untuk tidak berkomunikasi. Amat sulit baginya untuk berbuat demikian, karena setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau ia tersenyum, ia ditafsirkan bahagia, kalau ia cemberut ia ditafsirkan marah. Bahkan ketika kita berdiam diri sekalipun, kita mengundurkan diri dari komunikasi dan lalu menyadari, seberapa kita berkomunikasi banyak pesan.
PRINSIP 3 : Komunikasi Punya Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara non verbal. Dimensi isi menunjukkan muatan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
PRINSIP 4 : Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Kesenjangan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial ditafsirkan orang lain. Kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Membatasi komunikasi sebagai proses yang disengaja adalah menganggap komunikasi sebagai instrumen.

PRINSIP 5 : Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga tergantung pada konteks fisik dan ruang sosial, dan psikologis. Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang yang berkomunikasi. Suasana psikologis peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi juga suasana komunikasi.
PRINSIP 6 : Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan tatak rama. Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering berlangsung cepat.
PRINSIP 7 : Komunikasi Bersifat Sistemis
Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Organ-organ dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsur kita yang bersifat rohani. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu.
PRINSIP 8 : Semakin Mirip Latar Belakang Sosial
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Dalam kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia yang sama persis, meskipun mereka kembar yang dilahirkan dan diasuh dalam satu keluarga yang sama, namun kesamaan dalam hal-hal tertentu, misalnya, agama, ras, suku, bahasa.
PRINSIP 9 : Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Seperti juga waktu dan eksistensi, komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung. Bahkan kejadian yang sangat sederhana pun melibatkan rangkaian kejadian yang rumit bila diperdengar memenuhi permintaan tersebut. implementasi dalam proses komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa peserta komunikasi berubah pengetahuan hingga berubah pandangan.
Demikianlah bahasan kami tentang prinsip prinsip komunikasi dalam pendidikan. Semoga artikel ini bermanfaat dan salam belajar kapan pun di mana pun (maglearning.id).
Laman: 1 2
One comment