Hukum Mentraktir Teman Makan Dalam Islam

Hukum Mentraktir Teman Makan Dalam Islam

Hukum Mentraktir Teman Makan Dalam Islam – Berbuat baik itu mudah. Mungkin Anda pernah mendengar statement ini kan? Ya, statement ini sangat benar, karena hal baik bisa mulai Anda lakukan hanya dengan hal yang sederhana, contohnya adalah dengan mentraktir teman.

Jika selama ini Anda enggan mentraktir teman Anda karena merasa rugi, maka buang jauh-jauh pikiran tersebut, karena sebenarnya mentraktir teman juga bisa menambah pahala Anda loh. Bahkan, kita sangat dianjurkan untuk mentraktir teman, atau memberikan makanan kepada orang lain.

Hal ini sudah disebutkan Rasulullah di dalam sabdanya melalui riwayat al-Shahilain dan lainnya,

“Ya Rasulullah, apakah amalan yang paling baik di dalam Islam? Maka Rasulullah pun menjawab, memberikan makan, dan mengucapkan salam kepada orang lain, baik yang memang kamu kenal atau tidak kamu kenal.” HR. Muslim. Tak hanya itu, Rasulullah juga bersabda,

“Hai manusia, tebarkanlah salam di antara kamu, kemudian berikan makan, dan sambung tali persahabatan, dan shalatlah tatkala manusia tengah tidur di malam hari, maka kamu pasti masuk ke dalam surga dengan selamat.” HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibn Majah.

Kedua hadis di atas sangat jelas, bahwasanya memberikan makan kepada orang lain atau mentraktir adalah sebuah ibadah dan pasti akan mendapatkan pahala dari Allah. Jika bisa memberikan makan orang lain, itu artinya Anda harus bersyukur lebih banyak, karena dikaruniai harta yang lebih sehingga bisa mentraktir.

Namun, Anda tetap harus ingat, bahwasanya Allah selalu memberikan ganjaran perbuatan semua manusia didasarkan pada niatnya. Jadi, ketika akan mentraktir, Anda harus memastikan dulu, bahwa Anda berniat karena Allah dan mengharapkan rahmat Nya, itu saja, jangan sampaiada perasaan terpaksa ataupun merasa dirugikan. Karena ini akan membuat Anda rugi benaran, sudah rugi dari segi finansial, rugi juga tidak mendapat pahala.

Allah juga tidak pernah membatasi siapa saja yang harus atau bisa Anda traktir, apakah ia teman Anda atau bukan, keluarga atau orang lain, kaya atau miskin, dan sebagainya. Intinya, jika Anda melakukannya dengan hati yang ikhlas dan sama sekali tidak ada perasaan riya’ di dalam hati Anda, maka sudah pasti Anda akan mendapatkan pahala dari Allah. Tapi ya jangan lupa juga untuk tetap memperhatikan halal haram makanan yang akan Anda traktir ya.

Jadi, jika Anda sedang makan bersama dengan beberapa teman Anda, lalu ada yang inisiatif mentraktir semua makanan yang kalian makan, maka jangan berprasangka bahwa ia sedang melakukan sesuatu yang sia-sia atau ajang pamer ya, karena bisa jadi teman Anda sedang berusaha mengamalkan sunnah Rasulullah yang satu ini dan berharap mendapatkan pahala dari Allah.

Urusan perasaan riya’ atau tidak bukan urusan Anda, cukuplah Allah yang tahu. Jadi masalah hukum mentraktir teman dalam Islam lebih tergantung pada niat. Bila niat kita ingin menyenangkan teman maka bisa jadi adalah sunnah. Namun, sebaliknya akan bisa menjadi makruh bila lebih mengarah ke riya’.

Mulai sekarang, yuk mulai berusaha untuk tidak sungkan lagi jika ingin mentraktir teman atau memberikan makan kepada orang lain. Lakukan dari yang paling sederhana dulu, misalnya dengan menjadwalkan traktir teman seminggu sekali, kemudian menjadwalkan ingin membagikan makanan kepada orang di jalan sebulan sekali, dan sebagainya.

Jika Anda belum mampu untuk memberikan makanan dalam jumlah banyak, tak perlu memaksakan, Anda bisa kok mentraktir orang lain dengan modal yang kecil. Tenang, jika Anda sudah meniatkan saja ingin mentraktir teman Anda misalnya, maka jalannya pasti akan diberikan Allah, karena Allah tak pernah mempersulit hamba-Nya yang ingin berbuat dan berbagi kebaikan kepada semua orang.

Jadi, masih ragu dengan hukum mentraktir teman? Kalau ragu traktir admin saja ya, hehehe. Semoga bermanfaat (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan