Prinsip Pareto Dalam Bisnis dan Quality Management

Prinsip Pareto Dalam Bisnis dan Quality Management

Prinsip Pareto Dalam Bisnis dan Quality Management – Salah satu prinsip yang paling terkenal di dunia manajemen, termasuk Quality Management adalah Prinsip Pareto. Keunggulan prinsip ini adalah dapat diaplikasikan secara universal di berbagai aspek bisnis.

Sejarah Prinsip Pareto

Apa itu prinsip pareto? Siapakah yang menciptakan prinsip pareto ? Seorang ekonom asal Itali bernama Vilfredo Pareto pada awal tahun 1900-an menciptakan sebuah formula matematika yang menjelaskan mengenai perbedaan distribusi kekayaan di negaranya, dimana 20% orang menguasai 80% kekayaan.

Selanjutnya, pada sekitar awal tahun 1940-an, Dr. Joseph M. Juran, yang juga melakukan observasi terhadap operasional bisnis, mengasosiasikan 80/20 Rule kepada Pareto, dan menyebutnya dengan Prinsip Pareto. Hanya saja, pemberian nama ini banyak dianggap kurang tepat, bahkan American Society of Quality mengajukan nama ini menjadi Prinsip Juran, karena aplikasinya yang universal dan menjadikannya salah satu konsep terpenting dalam manajemen.

Awalnya, Pareto menemukan bahwa 20% orang di Italia mendominasi 80% kekayaan di negara tersebut. Sementara, Dr. Juran menemukan bahwa 20% dari masalah cacat produk mengakibatkan 80% masalah produk. Selain itu, prinsip pareto ini juga dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek bisnis lainnya, mulai dari karyawan, pelanggan, hingga persediaan, dimana sebagian kecil (20%) punya peran signifikan, sementara yang banyak (80%) justru tidak terlalu penting.

Beberapa aplikasi dari Prinsip Pareto dalam dunia bisnis diantaranya adalah:

  • 20% dari persediaan menghabiskan 80% dari ruang gudang Anda
  • 80% dari item persediaan Anda datangnya dari 20% supplier
  • 80% dari penjualan merupakan kontribusi dari 20% sales person
  • 20% karyawan mengakibatkan 80% masalah Anda
  • 20% karyawan memberi kontribusi terhadap 80% produksi

 

Fokus Pada Prinsip Pareto dalam Bisnis

Intinya, dalam mengerjakan aktivitas apa pun, perhatikan dan fokuslah pada Prinsip Pareto ini. Fokus pada aktivitas-aktivitas yang nampaknya minor namun perannya sangat penting dan mencapai sebagian besar dari hasil.

Dalam Prinsip Pareto, aturannya adalah 80/20, hanya saja ini bukanlah patokan mutlak untuk segala jenis aktivitas. Ini merupakan hasil observasi yang pada intinya adalah sebagian besar komponen tidak terdistribusi sama persis, melainkan beberapa lebih besar dari lainnya. Jumlahnya pun juga tidak harus 100, melainkan bisa 80/10, 90/20 dan lainnya.

Prinsip ini membantu dalam menyadari bahwa sebagian besar hasil datangnya dari input yang kecil. Fokus pada kegiatan yang nampak kecil dan sedikit, namun punya dampak signifikan. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi Prinsip Pareto dan tindakan yang dapat diambil:

  • 10% dari karyawan menghasilkan 80% dari penjualan total. Artinya, perusahaan harus berfokus untuk lebih memberikan reward kepada 10% karyawan ini
  • 20% dari kerusakan mesin mengakibatkan kegagalan produksi sebanyak 80%. Artinya, fokus dulu dalam memperbaiki mesin yang rusak tersebut
  • 30% pelanggan berkontribusi terhadap 90% penjualan toko. Artinya, berupayalah untuk memuaskan pelanggan yang 30% tadi.

 

Inti dari Prinsip Pareto adalah identifikasi dan fokus pada kegiatan-kegiatan kecil yang memberikan hasil besar. Hanya saja, bukan berarti yang 80% tidak penting dan dilupakan, melainkan lebih focus kepada 20% tersebut. Dengan fokus pada 20% tersebut, maka hasil yang dicapai akan jadi lebih optimal.

 

Demikianlah sedikit ringkasan kami mengenai apa itu prinsip pareto serta penerapan prinsip pareto dalam bisnis dan manajemen pengelolaan mutu (quality management). Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan