Kriteria Nilai Berita yang Baik dan Berkualitas

Kriteria Nilai Berita yang Baik dan Berkualitas

Kriteria Nilai Berita yang Baik dan Berkualitas – Dewasa ini banyak sekali berita berseliweran mampir di ruang baca kita, terutama ruang digital. Ya, karena saat ini berita tidak lagi didominasi oleh media-media mainstream. Hampir setiap lembaga bahkan individu mampu membuat berita dengan mudah, dampak dari era digital.

Mudah dan banyaknya berita yang mampu diproduksi juga diikuti dengan menurunnya nilai sebuah berita. Terutama berita-berita yang diproduksi oleh lembaga amatir atau individu.

Dalam materi sebuah berita media mainstream (profesional), sering kali ada banyak kriteria yang harus dicermati apakah sebuah berita layak publish atau tidak. Lain halnya dengan lembaga-lembaga kecil yang tidak mementingkan kredibilitas dan reputasi.

12 Kriteria Nilai Berita yang Baik

Penting bagi siapa pun yang ingin memproduksi sebuah berita untuk mengetahui kriteria umum dari nilai sebuah berita. Kriteria ini penting untuk mengukur nilai berita berkaitan dengan tingkat kepentingan pembaca. Galtung, J., & Ruge, M. H. (1965) menyebutkan adanya 12 (dua belas) kriteria sebuah berita yang memiliki nilai untuk dipublikasikan di media. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

FREQUENCY (Frekuensi), Peristiwa yang berulang dalam rangkaian berita kemungkinan akan dilaporkan. Misalnya, kecelakaan di jalan tol terjadi berulang-ulang maka pola kejadian itu akan menarik perhatian publik. Apa yang terjadi dengan jalan tol itu? Mengapa kecelakaan sering terjadi? Apakah struktur jalannya yang salah atau apakah pengemudi mobil yang sembrono? Peristiwa yang sering terjadi kemungkinan besar akan memiliki nilai berita.

THRESHOLD (Batas ambang), Peristiwa yang lebih besar akan banyak mempengaruhi orang. Kejadian ini ada kemungkinan dilaporkan karena memiliki nilai berita. Peristiwa yang memiliki kriteria sudah di atas ambang batas ini maka akan menjadi perhatian masyarakat. Misalnya, tabrakan antara kereta api dan angkutan kota di persimpangan dengan korban lebih dari 20 orang akan menyentak banyak orang. Masyarakat akan mempertanyakan keselamatan rel kereta yang bersimpangan jalan tetapi tanpa palang penghalang.

UNAMBIGUITY, Cara-cara yang tidak biasa dalam menafsirkan atau merespons peristiwa kemungkinan akan dibuat berita.

MEANINGFULNESS, Peristiwa yang memiliki kedekatan secara budaya atau relevan dengan masyarakat kemungkinan besar akan dibuat beritanya.

CONSONANCE, Jika seorang jurnalis memiliki prakiraan terhadap sebuah peristiwa yang akan terjadi maka kemungkinan pula memiliki nilai berita untuk dilaporkan. Jika peristiwa itu kemudian terjadi maka akan mendapat perhatian publik karena sudah diperkirakan jurnalis sebelumnya.

UNEXPECTEDNESS, Peristiwa mendadak sering memiliki nilai berita dan kemungkinan masuk dalam daftar yang akan diberitakan media.

CONTINUITY, Jika sebuah peristiwa muncul dan akan mempengaruhi kepada peristiwa berikutnya sangat mungkin memiliki nilai berita untuk dilaporkan di media.

COMPOSITIONAL BALANCE, Editor akan berusaha menyajikan audiensnya dengan berita yang memiliki variasi dan keseimbangan. Peristiwa yang memiliki akibat terhadap berbagai bagian masyarakat akan mendapatkan porsi dalam pemberitaan.

ELITE NATIONS, Peristiwa yang melibatkan elite sebuah bangsa kemungkinan menjadi bahan pemberitaan.

ELITE PEOPLE, Kejadian yang menyangkut orang-orang elite juga bahan menarik untuk diberitakan.

PERSONIFICATION, Peristiwa yang diakibatkan tindakan individu kemungkinan diangka sebagai berita dibandingkan misalnya kekuatan sosial yang tidak terlihat. Sebaliknya, kekuatan sosial juga akan diangkat sebagai berita jika mengacu kepada tindakan individual.

NEGATIVITY, Peristiwa yang mengakibatkan sesuatu yang negatif kemungkinan lebih besar diberitakan daripada yang mengakibatkan sesuatu yang positif.

Kriteria yang diusulkan oleh Galtung, J., & Ruge, M. H. bukanlah sesuatu yang mutlak. Kriteria nilai berita akan terus berubah. Buktinya kriteria yang ditulis tahun 1965 itu saat ini mengalami perubahan. Namun demikian beberapa kriteria nilai berita masih berlaku.

Seiring perkembangan komunikasi dan percepatan model pengiriman berita, saat ini kecepatan adalah segalanya. meskipun ada beberapa media online yang konsen pada kedalaman materi berita seperti Kompas dan Tempo. Perkembangan media sosial juga menjadi medium penyebaran berita yang anonim dan berkecepatan tinggi.

Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai kriteria nilai berita yang baik dan berkualitas. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa kembali di lain bahasan. Selamat berkarya (maglearning.id).

 

Loading...

Tinggalkan Balasan