Pengertian Manajemen Strategi Menurut Para Ahli dan Perkembangannya

Pengertian Manajemen Strategi Menurut Para Ahli dan Perkembangannya

Pengertian Manajemen Strategi Menurut Para Ahli – Menurut David (2011) manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu dari formulasi strategi, implementasi dan evaluasi pengambilan keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi mencapai sasarannya. Sedangkan menurut Hitt, Ireland, and Hoskisson (2011) proses manajemen strategi merupakan serangkaian penuh dari komitment, pengambilan keputusan, dan tindakan yang diperlukan untuk sebuah perusahaan mencapai daya saing strategis dan memperoleh pendapatan di atas rata-rata.

Pengertian manajemen strategi dari Wikipedia adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. David, Fred R. (2004) berpendapat bahwa manajemen strategi mengombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

Jadi, pada dasarnya pengertian manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

Manajemen Strategi secara umum mempunyai model dasar yang komponennya terdiri dari Analisis Lingkungan (Eksternal dan Internal), Formulasi Strategi, Impelemtasi Strategi, Evaluasi dan Kontrol (Wheelen and Hunger, 2012), sebagai berikut.

Model Sistem Manajemen Strategi

Gambar 1. Model Sistem Manajemen Strategi

Perbedaan Manajemen Strategi dengan Manajemen Secara Umum

Setelah memahami pengertian manajemen strategi menurut para ahli di atas tentunya kita sudah bisa memahami apa saja perbedaan manajemen strategi dengan manajemen secara umum. Perbedaannya dengan fungsi utama manajemen secara umum yang komponennya terdiri dari Perencanaan (Planing), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan Pengontrolan (Controling), yang semua fungsi tersebut sering disingkant POAC, adalah pada analisis lingkungan dan penekanannya pada strategi jangka panjang.

Tanpa melakukan analisis lingkungan baik lingkungan eksternal maupun internal, maka manajemen perusahaan tidak akan mengetahui dan dapat menganalisis peluang dan ancaman dari perusahaan, selain itu juga tidak menyadari atau mengetahui dan dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada di internal perusahaan sehingga tidak dapat dibuat formulasi atau perencanaan strategi jangka panjang secara lebih tepat dan rasional (masuk akal).

Lingkungan yang terus berubah secara dinamis yang berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan secara berkelanjutan sampai jangka panjang harus dimonitor sehingga kapan perusahaan harus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah atau jika mampu justru mengubah lingkungan strategis untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perkembangan Evolusi manajemen strategi

Perkembangan manajemen strategi mengalami proses evolusi. Evolusi manajemen strategik adalah sebagai berikut (F. W. Glueck and Walleck, 1982, Wheelen and Hunger, 2012):

Fase 1: Perencanaan Keuangan Dasar

Setiap tahun perusahaan membuat perencanaan tahunan yang berisi kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam satu tahun. Perencanaan keuangan ini hanya berdasarkan pada informasi dari internal perusahaan dan hasil analisis lingkungan eksternal yang sangat sederhana, seperti pangsa pasar yang menunjukkan tingkat penjualan produk/jasa (tahun 1950 an).

Fase 2: Perencanaan berdasarkan forecasting (ramalan)

Ketika perencanaan keuangan tahunan tidak dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan dan penjualan produk/jasa lima tahun ke depan, maka dibuatlah ramalan penjualan tahun berjalan sampai lima tahun ke depan berdasarkan tren atau kecenderungan saat ini menggunakan trend analysis, perluasan dari rencana keuangan saat ini sampai perkiraan 3 – 5 tahun ke depan (tahun 1960-an).

Fase ke 3: Perencanaan strategi berorientasi eksternal

Manajer puncak menyadari perlunya perencanaan strategis yang berorientasi pada lingkungan eksternal, mereka membuat inisiatif untuk menyusun perencanaan strategis dengan berpikir strategik untuk meningkatkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan pasar dan persaingan. Para manajer puncak membentuk tim untuk membuat perencanaan strategik atau dibantu konsultan tanpa melibatkan manajer level yang lebih rendah.

Untuk menggodok rencana strategi yang telah dibuat, tanpa masukan dari level manajer yang lebih rendah atau pelaksana perencanaan, manajer puncak bersama tim perencanaan strategis dan konsultan mengadakan rapat di suatu tempat (retreat) setahun sekali. Konsultan sering memberikan teknik yang inovatif dan memuaskan yang sering digunakan staf perencanaan untuk mengumpulkan informsi dan meramalkan trend ke depan, seperti mantan ahli strategi militer mengembangkan unit mata-mata persaingan (competitive intelligence units).

Fase ke 4: Manajemen Strategi

Manajer puncak menyadari bahwa perencanaan strategi yang terbaik, tanpa keterlibatan dan komitmen dari para manajer level di bawahnya tidak ada artinya. Dalam menyusun perencanaan strategi perlu informasi, masukan dan komitmen dari manajer level yang lebih rendah.

Selanjutnya, manajer puncak membentuk grup manajer dan perwakilan pegawai terpilih dari berbagai level dan dari berbagai departemen atau unit serta kelompok kerja. Mereka membangun serangkaian perencanaan strategi yang terintegrasi bertujuan untuk mencapai sasaran utama perusahaan.

Perencanaan strategis yang menunjukkan detail implementasi, evaluasi dan masalah kontrol. Dari pada berusaha untuk meramalkan secara perfect, perencanaan strategik lebih menekankan skenario kemungkinan dan strategi contingency. Perencanaan strategis lima tahunan yang memuaskan setiap tahun diganti dengan pemikiran strategik pada semua level organisasi sepanjang tahun itu.

Informasi strategik yang semula hanya terpusat di manajemen puncak, pada tahap ini tersedia untuk semua level, dan semua orang di dalam organisasi melalui jaringan lokal dan intranets. Sebagai ganti dari staf perencanaan yang tersentralisasi, konsultan internal dan eksternal disediakan untuk membantu mengarahkan kelompok diskusi strategi.

Meskipun manajemen puncak masih tetap menginisiasi proses perencanaan strategik, strategi dapat berasal dari mana saja di dalam organisasi. Perencanaan tidak lagi dari atas ke bawah (top down), tetapi lintas level secara interaktif dengan melibatkan semua orang dari semua level.

General Electric, salah satu dari pioneer perencanaan strategis, memimpin transisi dari perencanaan strategik ke manajemen strategik selama tahun 1980. Tahun 1990 hampir semua perusahaan lain di dunia juga mulai membicarakan manajemen strategi.

 

Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai pengertian manajemen strategi menurut para ahli dan perkembangan evolusi manajemen strategi. Semoga bermanfaat. (maglearning.id)

Loading...

Tinggalkan Balasan