Ketika Teknologi Media Sosial masih merupakan fenomena yang baru dan terus berkembang, studi perintis teknologi dan pembelajaran di perusahaan mengamati bahwa individu dalam organisasi maupun organisasi itu sendiri mulai terhubung dengan cara yang sebelumnya tidak terduga. Media sosial juga merupakan cara komunikasi digital baru di khalayak umum maupun di dunia kerja.
Tiba-tiba sekarang kita semua bisa berbagi informasi yang sebelumnya tidak dapat kita bagikan; studi tersebut berpendapat bahwa “kita tenggelam dalam informasi, tetapi kita kelaparan akan pengetahuan”.
Hari ini, kita dapat menegaskan pengamatan ini: peningkatan penggunaan teknologi canggih telah mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan melakukan transaksi komersial. Namun, yang jauh lebih penting adalah bagaimana kemampuan (kompetensi) kita berkembang. Itu sangat penting dalam sebuah organisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pengaruh penggunaan teknologi media sosial untuk memperoleh kompetensi pengetahuan teknologi dan pembelajaran organisasi, kompetensi pengetahuan teknologi pada pembelajaran organisasi, dan akhirnya pembelajaran organisasi pada kinerja organisasi.
Studi dilakukan dengan menganalisis data dari sampel 197 perusahaan teknologi yang berlokasi di Spanyol. Hipotesis diuji menggunakan model persamaan struktural dengan program LISREL 8.80. Kerangka konseptual studi ini didasarkan pada teori kompleksitas bersama dengan teori kapabilitas dinamis, yang melengkapi pandangan berbasis sumber daya.
Temuan penting dari penelitian ini berkontribusi pada literatur dengan mengusulkan model yang mencerminkan secara empiris bagaimana ekosistem bisnis yang menggunakan teknologi media sosial memungkinkan pengembangan jaringan kolaborasi antar organisasi dan sosial yang mendorong pembelajaran dan pengembangan kompetensi pengetahuan teknologi.
Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi manajerial: mengembangkan teknologi media sosial dan jaringan kolaborasi sosial antar organisasi tidak hanya memungkinkan proses pembelajaran organisasi tetapi juga mendorong kompetensi pengetahuan teknologi. Melalui proses inovasi, penggunaan teknologi media sosial juga berkontribusi untuk memperkuat posisi strategis perusahaan, yang pada akhirnya membantu meningkatkan kinerja organisasi perusahaan.
Karena teknologi media sosial mendorong sistem informasi dalam masyarakat kontemporer (karena memungkinkan interaksi dengan banyak agen), penulis menyoroti penggunaan teori kompleksitas untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual.
Studi ini juga memperdalam pemahaman tentang hubungan di mana pembelajaran pengalaman baru berkontribusi pada generasi ekosistem bisnis adaptif koevolusioner dan strategi digital yang memungkinkan pengembangan jaringan kolaboratif antar organisasi dan sosial melalui kompetensi pengetahuan teknologi.
Setelah memeriksa dampak teknologi media sosial terhadap kinerja organisasi dalam literatur sebelumnya, penulis menggarisbawahi bahwa kuantitas dan frekuensi penggunaan teknologi media sosial secara positif terkait dengan peningkatan proses pengetahuan yang mengarah pada penciptaan karyawan dan perolehan pengetahuan baru.
- Dari sisi Aplikasi : Penelitian Terapan
- Menurut Tujuan : Penelitian Korelasional
- Metode yang digunakan : Penelitian Kuantitatif
Judul Artikel:
Social media technologies: a waste of time or a good way to learn and improve technological competences?
Url Abstrak : https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JKM-02-2022-0130/full/html
Sitasi :
Lardón-López, M.E., Martín-Rojas, R. and García-Morales, V.J. (2022), ““Social media technologies: a waste of time or a good way to learn and improve technological competences?””, Journal of Knowledge Management, Vol. 26 No. 11, pp. 348-377. https://doi.org/10.1108/JKM-02-2022-0130