Hubungan Sikap Kerja dengan Kepuasan Kerja

Hubungan Sikap Kerja dengan Kepuasan Kerja

Hubungan Sikap Kerja dengan Kepuasan Kerja – Sikap dan kepuasan kerja, merupakan dua hal yang saling berhubungan di dalam organisasi. Hubungan antara sikap dan kepuasan kerja ini sangat diperhatikan di dalam manajemen sumber daya manusia, agar kinerja seluruh anggota organisasi atau perusahaan menjadi lebih optimal.

Apa itu Sikap Kerja ?

Sikap merupakan pernyataan evaluatif atau penilaian terhadap suatu objek, orang, atau suatu peristiwa/kejadian. Sedangkan kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang hasil dari evaluasi dari karakternya.

Sikap kerja adalah cara seseorang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam suatu pekerjaan atau organisasi. Sikap kerja yang baik ditandai oleh komitmen yang tinggi, rasa tanggung jawab yang kuat, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan kerja lainnya.

Sikap kerja yang baik juga ditandai oleh motivasi yang tinggi untuk belajar dan berkembang, serta kemampuan untuk mengatasi tekanan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Seseorang dengan sikap kerja yang baik juga akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya dan mencapai tujuan organisasi.

Sikap kerja yang buruk ditandai oleh kurangnya komitmen, rasa tanggung jawab yang rendah, serta kesulitan untuk bekerja sama dengan rekan kerja lainnya. Seseorang dengan sikap kerja yang buruk juga cenderung kurang motivasi untuk belajar dan berkembang, serta kesulitan dalam mengatasi tekanan dan masalah yang dihadapi.

Ada tiga komponen dari sikap, yaitu cognitive component (komponen kognitif), affective component (komponen afektif), dan behavioral component (komponen perilaku).

Komponen kognitif merupakan pendapat atau kepercayaan terhadap suatu sikap. Komponen afektif merupakan bagian dari perasaan atau emosi dari sikap tersebut. Sedangkan Komponen perilaku merupakan niat untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

Misalnya seseorang mengatakan: “Gaji saya sangat rendah.” Ini merupakan contoh komponen kognitif. Kemudian karena dia digaji sangat rendah, dia menjadi marah dan berkata: “Saya sangat marah, betapa rendahnya saya digaji perusahaan.” Ini merupakan contoh dari komponen afektif, yaitu pada emosinya. Dan akhirnya, dia memutuskan untuk mencari pekerjaan lain dengan gaji yang lebih tinggi. Ini merupakan contoh dari komponen perilaku, dimana dia bertindak merespons hal tersebut dengan mencari pekerjaan lain.

Sikap kerja dapat dikembangkan melalui berbagai cara, seperti melalui pelatihan dan pendidikan, pengalaman kerja, serta dukungan dari rekan kerja dan atasan. Penting untuk diingat bahwa sikap kerja yang baik sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan dan organisasi.

Apa Itu Kepuasan Kerja ?

Kepuasan kerja adalah perasaan positif yang dirasakan oleh seseorang terhadap pekerjaannya dan lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja dapat diukur dengan menggunakan skala yang mengukur tingkat kepuasan seseorang terhadap faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kesempatan untuk berkembang, dan hubungan dengan rekan kerja dan atasan.

Seseorang yang merasa puas dengan pekerjaannya akan cenderung lebih produktif, lebih loyal terhadap perusahaan, dan lebih mampu mengatasi tekanan dan masalah yang dihadapi. Selain itu, kepuasan kerja juga dapat menurunkan tingkat turnover (pergantian karyawan) dan absenteeisme (ketidakhadiran karyawan).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja meliputi faktor-faktor dalam pekerjaan itu sendiri, seperti kondisi kerja, kompensasi, kesempatan untuk berkembang, dan kondisi lingkungan kerja. Faktor-faktor di luar pekerjaan seperti kondisi keluarga, masalah kesehatan dan masalah pribadi juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya dengan cara menyediakan kondisi kerja yang baik, kompensasi yang adil, kesempatan untuk berkembang, serta lingkungan kerja yang positif. Menyediakan pelatihan dan pendidikan yang tepat, meningkatkan komunikasi antara karyawan dan atasan, dan meningkatkan kesempatan untuk partisipasi dalam pengambilan keputusan juga dapat membantu meningkatkan kepuasan kerja.

Hubungan Sikap Kerja Dengan Kepuasan Kerja

Hubungan antara sikap kerja dengan kepuasan kerja adalah erat. Sikap kerja yang baik dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang, sementara tingkat kepuasan kerja yang tinggi dapat mempengaruhi sikap kerja seseorang.

Sikap kerja yang baik ditandai oleh komitmen yang tinggi, rasa tanggung jawab yang kuat, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan kerja lainnya. Seseorang dengan sikap kerja yang baik akan cenderung merasa lebih puas dengan pekerjaannya dan lingkungan kerjanya, karena mereka merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki makna dan arti yang penting bagi mereka.

Sementara itu, kepuasan kerja yang tinggi dapat mempengaruhi sikap kerja seseorang. Seseorang yang merasa puas dengan pekerjaannya akan cenderung lebih produktif, lebih loyal terhadap perusahaan, dan lebih mampu mengatasi tekanan dan masalah yang dihadapi. Mereka juga akan cenderung lebih memiliki sikap kerja yang baik, karena mereka merasa bahwa pekerjaannya memiliki makna dan arti yang penting bagi mereka.

Secara keseluruhan, hubungan antara sikap kerja dengan kepuasan kerja adalah saling mempengaruhi. Sikap kerja yang baik dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, sementara kepuasan kerja yang tinggi dapat mempengaruhi sikap kerja seseorang. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan sikap kerja karyawan mereka dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan mereka agar dapat mencapai kinerja yang optimal dari karyawannya.

Demikianlah penjelasan singkat tentang hubungan sikap kerja dengan kepuasan kerja, yang masih sekadar pendahuluan. Anda dapat membaca berbagai artikel tentang strategi manajemen perusahaan yang menarik lainnya di blog ini. Salam sukses selalu (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan