Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar, mengembangkan jiwa kompetitif yang sehat dan menumbuhkan rasa percaya diri atas kemampuannya untuk memperkaya banyak membaca.
1. Menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar.
Tak kalah pentingnya dan harus Anda ingat dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk merangsang dorongan berprestasi belajar adalah perlu diperhitungkan unsur perasaan. Karena unsur perasaan lebih dominan dan melatarbelakangi segala aktivitas seseorang.
Dengan kata lain produktif atau tidaknya aktivitas seseorang sangat tergantung pada unsur perasaan dalam melaksanakan aktivitas tersebut.
Oleh karena itu, Anda harus memperhitungkan dan memperhatikan unsur perasaan untuk mewujudkan harapan-harapan. Tentunya kita semua mengetahui bahwa kegembiraan bersifat menggerakkan. Segala sesuatu yang dilakukan dengan gembira (senang hati), tentunya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Kekecewaan atau unsur tertekan bersifat melembekkan atau melemahkan.
Suatu aktivitas yang dilaksanakan karena ada tekanan atau kekecewaan, tentunya akan menghasilkan sesuatu yang mengecewakan atau ketidakpuasan atau mutu yang rendah. Oleh karena itu, suasana gembira harus senantiasa terpelihara dapat belajar dengan baik dan memunculkan gagasan-gagasan yang brilian. Begitu juga terangsang mengaktualisasikan dirinya sepenuhnya dalam mencapai harapan-harapan kita.
2. Mengembangkan jiwa kompetitif
Untuk memacu dorongan berprestasi yang baik perlu dikembangkan suasana kompetitif yang sehat dan konstruktif diarahkan menjadi dirinya sendiri. Disadarkan dirinya punya potensi yang siap untuk dikembangkan. Kemauan atau hasrat harus dibangkitkan, agar dirinya senantiasa merasa tertantang untuk ingin tahu segala-galanya dan ingin selalu menonjol lebih dari yang lainnya.
Tentunya Anda menyadari orang yang tetap bertahan hidup, memiliki tempat dan memegang peranan penting di tengah-tengah masyarakat, hanyalah orang-orang yang memiliki kecakapan yang brilian dan tahu mempergunakan, menempatkan kelebihannya tersebut. Bagi mereka yang tidak dapat mendayagunakan kemampuan secara optimal akan tersisih atau terpinggirkan dan hanya menjadi kelompok marginal. Hidup ini merupakan kompetisi, hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan peluang secara optimal yang berhasil mendapatkan tempat utama.
Hal yang perlu Anda ingat, bahwa setiap orang memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk berkembang mengaktualisasikan diri dan yang berhasil adalah yang benar-benar menyadari potensi yang dimilikinya dan mampu mengimplementasikan kemampuannya tersebut pada proses kemajuan dirinya.
Anda jangan terpaku hanya dengan slogan IQ harus jenius baru bisa jadi orang. IQ itu hanya satu persen saja yang mendorong seseorang berhasil dengan baik dan yang 99 persen adalah kemauan dan kerja keras untuk mewujudkan impian dan mengetahui cara yang efektif untuk merealisasikan impian tersebut. Banyak yang memiliki IQ tinggi, namun pada akhirnya mubazir, karena tidak mendapatkan pengarahan yang tepat untuk mendayagunakan kelebihan kemampuannya tersebut. Banyak orang yang berhasil malah dengan IQ pas-pasan, namun mendapat bimbingan dan pengarahan kemampuannya dengan tepat.
Untuk memperoleh keunggulan dalam suasana kompetitif adalah tugas Anda memberi bekal pola berpikir, pola berbuat yang terencana, sistematis dan cara-cara yang efektif. Anda diharapkan mampu mengarahkan perujukan dalam pengembangan bakat-bakat khusus.
3. Mengembangkan rasa percaya diri
Sumber energi yang membangkitkan dorongan berprestasi dari dalam diri adalah rasa percaya diri. Oleh karena itu, sangat perlu ditumbuhkan atau dibangkitkan keyakinan terhadap kemampuan dirinya untuk dapat mempelajari berbuat atau melakukan sesuatu. Keyakinan dalam hati akan membuat diri berusaha keras dan mencari cara untuk mewujudkan keyakinannya itu dengan banyak membaca sehingga wawasan pengetahuannya luas.
Pedoman Umum Dalam Belajar
Menurut The Liang Gie ada 4 macam pedoman umum belajar yaitu: Keteraturan pedoman umum belajar, Disiplin belajar, Konsentrasi dan Pemakaian perpustakaan (The Liang Gie, 1988). Pemahaman terhadap pedoman ini penting untuk meningkatkan prestasi belajar
1) Keteraturan dalam belajar
Cara belajar yang efisien mengandung asas-asas tertentu yang tidak saja untuk dipahami melainkan lebih dihayati sepanjang masa dalam belajarnya. Asas adalah suatu dalil umum yang dapat diterapkan pada suatu rangkaian kegiatan untuk menjadi petunjuk dalam melakukan tindakan-tindakan.
Dalam belajar yang baik dan belajar yang efisien, yang merupakan pokok pangkal pertama ialah adanya suatu keteraturan, baik dalam belajar, mencatat ataupun menyimpan alat-alat perlengkapan untuk belajar.
2) Disiplin belajar
Asas lain dalam belajar yang baik ialah disiplin. Dengan jalan berdisiplin untuk melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar, barulah seseorang mempunyai cara belajar yang baik. Karena berdisiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik yang akan menciptakan pribadi yang luhur. Dengan demikian cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki seseorang dengan jalan latihan.
3) Konsentrasi
Setiap orang yang sedang menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajarnya, karena tanpa konsentrasi dalam belajarnya, tak mungkin berhasil menguasai pelajaran yang diberikannya. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampaikan semua hal lainnya yang tidak berhubungan.
4) Pemakaian perpustakaan
Selain keteraturan, disiplin dan konsentrasi masih ada satu hal lagi yang perlu dijadikan pedoman, yaitu perpustakaan, sebab tidak ada belajar yang dapat dilaksanakan tanpa bacaan dan gudang bacaan itu hanya terdapat dalam perpustakaan .
Perlunya pemakaian kepustakaan sebab tidak ada belajar yang dapat dilaksanakan tanpa buku bacaan, minat baca untuk meningkatkan prestasi belajar.
Semoga bermanfaat (maglearning.id)
One comment