Analisis teknikal forex dan saham. Walau forex dan saham merupakan dua produk trading yang berbeda, namun keduanya mempunyai analisis teknikal yang sama.
Dalam menganalisis harga forex atau saham, biasanya dikenal dua cara, yaitu menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan analisis harga forex atau saham berdasarkan historical price (sejarah harganya), yang terlihat di grafik harganya. Sedangkan analisis fundamental merupakan cara menganalisis saham dengan melihat kondisi perusahaannya, terutama dari analisis laporan keuangannya.
Jenis-jenis Analisis Teknikal Forex dan Saham
Biasanya analisis teknikal dibagi menjadi 3 pola, yaitu pola barat, pola jepang, dan menggunakan technical indicators.
Pola Barat
Pola Barat biasanya menggunakan grafik bar (bar chart) dalam membuat polanya. Beberapa pola barat yang terkenal adalah double top, double bottom, triple top, triple bottom, head and shoulders, inverted head and shoulders, triangles, flags and pennants, dan rectangle.
Pola bar chart merupakan salah satu jenis pola chart yang digunakan dalam analisis teknikal trading. Pola ini biasanya digunakan untuk membantu trader mengidentifikasi tren dan juga potensi pembalikan harga di pasar. Bar chart biasanya terdiri dari beberapa batang vertikal yang merepresentasikan pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan masing-masing batang ini memiliki tiga bagian yaitu harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close).
Dalam bar chart, satu batang dapat merepresentasikan pergerakan harga dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Misalnya, satu batang dapat merepresentasikan pergerakan harga dalam satu menit, satu jam, satu hari, atau bahkan satu minggu tergantung pada kerangka waktu (timeframe) yang digunakan oleh trader. Dalam pola bar chart, terdapat beberapa jenis pola yang sering muncul dan dapat membantu trader untuk mengambil keputusan trading. Berikut adalah beberapa pola bar chart yang umum digunakan dalam trading:
- Pin bar: Pin bar terdiri dari satu batang dengan ekor panjang pada salah satu sisinya. Pola ini dapat menjadi sinyal pembalikan arah trend yang cukup kuat, terutama jika ekor panjangnya cukup signifikan. Biasanya, pin bar yang memiliki ekor panjang ke atas menunjukkan potensi pembalikan harga dari trend turun menjadi trend naik, dan sebaliknya.
- Inside bar: Inside bar terjadi ketika batang harga terakhir berada di dalam batang harga sebelumnya, artinya range harga pada batang terakhir lebih kecil dibandingkan batang sebelumnya. Pola ini menunjukkan bahwa pasar sedang dalam kondisi konsolidasi dan belum menentukan arah trend yang jelas. Biasanya, inside bar dapat menjadi sinyal pembalikan arah trend atau kelanjutan trend yang sedang terjadi.
- Outside bar: Outside bar terjadi ketika batang harga terakhir melampaui batang harga sebelumnya baik ke atas maupun ke bawah. Pola ini menunjukkan pergerakan harga yang cukup kuat dan dapat menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan trend yang sedang terjadi.
- Doji: Doji terjadi ketika harga pembukaan dan penutupan berada pada level yang sama atau hampir sama sehingga batangnya tidak memiliki tubuh yang jelas. Pola ini menunjukkan ketidakpastian pasar dan dapat menjadi sinyal pembalikan arah trend atau kelanjutan trend yang sedang terjadi.
- Engulfing bar: Engulfing bar terjadi ketika satu batang harga melampaui batang harga sebelumnya baik dari segi harga tertinggi dan terendah, maupun harga pembukaan dan penutupan. Pola ini menunjukkan pergerakan harga yang cukup kuat dan dapat menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan trend yang sedang terjadi.
Pola Jepang
Pola Jepang biasanya menggunakan grafik lilin (candle chart/candlestick) dalam membuat polanya. Jika pola barat umumnya menggunakan banyak bar dalam menentukan p0la, pola jepang bisa hanya dengan 3 bahkan 1 candle. Beberapa pola candle yang cukup terkenal adalah hammer, inverted hammer, dragonfly, doji, gravestone doji, hanging man, shooting star, morning star, evening star, rising three, falling three, dan sebagainya.
Pola candlestick adalah salah satu jenis pola chart yang digunakan dalam analisis teknikal trading. Pola ini biasanya digunakan untuk membantu trader mengidentifikasi tren dan juga potensi pembalikan harga di pasar. Candlestick chart biasanya terdiri dari beberapa batang vertikal yang merepresentasikan pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan masing-masing batang ini memiliki empat bagian yaitu harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close).
Dalam candlestick chart, satu batang dapat merepresentasikan pergerakan harga dalam jangka waktu yang berbeda-beda, sama seperti pola bar chart. Namun, perbedaan utama antara candlestick chart dan bar chart adalah bahwa dalam candlestick chart, batang harga diwarnai, sehingga trader dapat dengan mudah mengidentifikasi arah trend pasar. Candlestick chart juga lebih populer di kalangan trader karena dinilai lebih mudah dibaca dan memberikan informasi yang lebih lengkap.
Dalam pola candlestick, terdapat beberapa jenis pola yang sering muncul dan dapat membantu trader untuk mengambil keputusan trading. Berikut adalah beberapa pola candlestick yang umum digunakan dalam trading:
- Bullish engulfing: Bullish engulfing terjadi ketika candlestick berwarna putih mengikuti candlestick berwarna hitam yang lebih kecil, dan sepenuhnya menutupi body candlestick hitam tersebut. Pola ini menunjukkan potensi pembalikan arah trend dari turun menjadi naik.
- Bearish engulfing: Bearish engulfing terjadi ketika candlestick berwarna hitam mengikuti candlestick berwarna putih yang lebih kecil, dan sepenuhnya menutupi body candlestick putih tersebut. Pola ini menunjukkan potensi pembalikan arah trend dari naik menjadi turun.
- Doji: Doji terjadi ketika harga pembukaan dan penutupan berada pada level yang sama atau hampir sama sehingga body candlestick tidak memiliki ukuran yang jelas. Pola ini menunjukkan ketidakpastian pasar dan dapat menjadi sinyal pembalikan arah trend atau kelanjutan trend yang sedang terjadi.
- Hammer: Hammer terjadi ketika candlestick memiliki body kecil dengan ekor panjang ke bawah. Pola ini menunjukkan bahwa seller telah berusaha untuk menekan harga, tetapi buyer akhirnya memenangkan pertarungan dan harga kembali naik. Pola hammer dapat menjadi sinyal pembalikan arah trend dari turun menjadi naik.
- Shooting star: Shooting star terjadi ketika candlestick memiliki body kecil dengan ekor panjang ke atas. Pola ini menunjukkan bahwa buyer telah berusaha untuk mendorong harga naik, tetapi seller akhirnya memenangkan pertarungan dan harga kembali turun. Pola shooting star dapat menjadi sinyal pembalikan arah trend dari naik menjadi turun.
Technical Indicators
Sedangkan technical indicators merupakan cara menganalisis pergerakan harga forex atau saham dengan menggunakan hitungan matematis atau statistik. Teknik ini biasanya menggunakan grafik bar chart.
Beberapa teknikal indikator yang sering digunakan adalah moving average (yang terdiri dari Simple Moving Average/SMA, Exponential Moving Average/EMA, dan Weighted Moving Average/WMA), moving average ribbon, bollinger bands, parabolic SAR, Relative Strength Index (RSI), momentum, William %R, Moving Average Convergence Divergence (MACD), Average Directional Index (ADI), dan Directional Movement Index (DMI).
Biasanya teknikal indikator ini sudah terdapat langsung di software tempat anda trading secara online melalui broker anda. Anda cukup klik, dan garis penunjuk analisisnya akan segera muncul.
Demikianlah pengenalan singkat tentang analisis teknikal forex dan saham. Jika anda ingin trading forex atau saham, sebaiknya anda terlebih dahulu mempelajari analisis teknikal diatas, agar anda bisa mendapat untung.
Selamat bertrading dan berinvestasi! (maglearning.id)