Apa itu Strategi Bollinger Band ? Bollinger Band adalah indikator teknikal yang diciptakan oleh John Bollinger pada tahun 1980-an. Indikator ini dikembangkan dengan tujuan untuk mengukur volatilitas harga dan menentukan rentang pergerakan harga yang dianggap normal untuk suatu instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu.
John Bollinger memperkenalkan konsep Bollinger Band pertama kali melalui bukunya yang berjudul “Bollinger on Bollinger Bands” yang diterbitkan pada tahun 2001. Buku tersebut menjelaskan tentang teori dan aplikasi Bollinger Band dalam trading, serta memberikan contoh-contoh penggunaan Bollinger Band dalam berbagai situasi pasar.
Sejak pertama kali diperkenalkan, Bollinger Band telah menjadi salah satu indikator teknikal yang paling populer dan banyak digunakan oleh trader di seluruh dunia. Indikator ini banyak digunakan dalam berbagai jenis instrumen keuangan, seperti saham, forex, atau futures, dan dapat digunakan untuk mencari peluang trading dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Strategi Bollinger Band
Strategi Bollinger Band merupakan salah satu strategi yang menggunakan indikator Bollinger Band dalam trading. Bollinger Band adalah indikator teknikal yang menampilkan rentang pergerakan harga yang dianggap normal untuk suatu instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang menyoroti pergerakan harga, yaitu:
- Garis tengah (middle band): Garis tengah adalah garis simple moving average (SMA) dari harga instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu.
- Garis atas (upper band): Garis atas adalah garis yang terletak di atas garis tengah dan menandakan batas atas dari rentang pergerakan harga yang dianggap normal.
- Garis bawah (lower band): Garis bawah adalah garis yang terletak di bawah garis tengah dan menandakan batas bawah dari rentang pergerakan harga yang dianggap normal.
Strategi Bollinger Band diterapkan dengan cara membaca pergerakan harga yang terjadi di atas, di bawah, atau di antara garis-garis Bollinger Band. Jika harga instrumen keuangan bergerak di atas garis atas Bollinger Band, maka dianggap overbought, yang menunjukkan kemungkinan terjadinya pembalikan harga (reversal). Sebaliknya, jika harga instrumen keuangan bergerak di bawah garis bawah Bollinger Band, maka dianggap oversold, yang menunjukkan kemungkinan terjadinya pembalikan harga (reversal).
Strategi Bollinger Band dapat diterapkan pada berbagai jenis instrumen keuangan, seperti saham, forex, atau futures, dan dapat digunakan untuk mencari peluang trading dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Cara Membaca Indikator Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah indikator teknis yang terdiri dari tiga garis yang ditarik pada grafik harga. Garis tengah adalah Simple Moving Average (SMA) dari harga, sementara garis atas dan bawah mewakili level deviasi standar di atas dan di bawah garis tengah.
Cara membaca Bollinger Bands adalah sebagai berikut:
- Ketika harga menyentuh atau melampaui garis atas, itu bisa menjadi sinyal bahwa harga terlalu tinggi dan mungkin akan turun kembali ke garis tengah atau bahkan ke garis bawah.
- Ketika harga menyentuh atau melampaui garis bawah, itu bisa menjadi sinyal bahwa harga terlalu rendah dan mungkin akan naik kembali ke garis tengah atau bahkan ke garis atas.
- Ketika harga berada di antara garis atas dan garis tengah, itu bisa menjadi sinyal bahwa harga sedang dalam kondisi normal atau stabil.
- Ketika harga berada di antara garis tengah dan garis bawah, itu bisa menjadi sinyal bahwa harga sedang dalam kondisi normal atau stabil.
- Ketika harga bergerak dari garis tengah ke garis atas atau garis bawah, itu bisa menjadi sinyal bahwa trend sedang berubah.
- Ketika Bollinger Bands melebar, itu bisa menjadi sinyal bahwa volatilitas pasar sedang tinggi, sementara ketika Bollinger Bands menyempit, itu bisa menjadi sinyal bahwa volatilitas pasar sedang rendah.
Penerapan Strategi Bollinger Band
Terdapat beberapa penerapan strategi Bollinger Band dalam trading, diantaranya:
- Breakout Strategy: Strategi ini menggunakan Bollinger Band untuk mencari peluang breakout, yaitu saat harga instrumen keuangan menembus garis atas atau garis bawah Bollinger Band. Jika harga instrumen keuangan menembus garis atas Bollinger Band, maka dianggap overbought, yang menunjukkan kemungkinan terjadinya pembalikan harga (reversal). Sebaliknya, jika harga instrumen keuangan menembus garis bawah Bollinger Band, maka dianggap oversold, yang menunjukkan kemungkinan terjadinya pembalikan harga (reversal).
- Range Trading Strategy: Strategi ini menggunakan Bollinger Band untuk menentukan rentang pergerakan harga yang dianggap normal untuk suatu instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu. Trader dapat memanfaatkan rentang tersebut untuk mencari peluang buy atau sell saat harga instrumen keuangan mencapai garis atas atau garis bawah Bollinger Band.
- Trend Following Strategy: Strategi ini menggunakan Bollinger Band untuk mengikuti tren harga instrumen keuangan. Jika harga instrumen keuangan bergerak di atas garis atas Bollinger Band, maka dianggap uptrend, yang menunjukkan kecenderungan harga akan terus naik. Sebaliknya, jika harga instrumen keuangan bergerak di bawah garis bawah Bollinger Band, maka dianggap downtrend, yang menunjukkan kecenderungan harga akan terus turun.
- Reversal Strategy: Strategi ini diterapkan dengan cara menunggu harga instrumen keuangan yang bergerak di atas atau di bawah garis atas atau garis bawah Bollinger Band, lalu membuka posisi beli atau jual sesuai dengan arah reversal yang diharapkan. Strategi ini menggunakan Bollinger Band untuk mencari peluang reversal, yaitu saat harga instrumen keuangan berbalik arah. Jika harga instrumen keuangan bergerak di atas garis atas Bollinger Band, maka dianggap overbought.
- Moving Average Crossover Strategy: Strategi ini diterapkan dengan cara menggunakan dua garis moving average (MA), lalu membuka posisi beli atau jual sesuai dengan arah perpotongan kedua garis MA tersebut.
- Bollinger Band Squeeze Strategy: Strategi ini diterapkan dengan cara menunggu harga instrumen keuangan yang bergerak di dalam rentang sempit antara garis atas dan garis bawah Bollinger Band, lalu membuka posisi beli atau jual sesuai dengan arah breakout yang diharapkan.
- Bollinger Band Width Strategy: Strategi ini diterapkan dengan cara menggunakan indikator Bollinger Band Width untuk mengukur volatilitas harga dan menentukan tingkat kejenuhan pasar.
Kelebihan Strategi Bollinger Band
Indikator Bollinger Band memiliki beberapa kelebihan yang dapat menguntungkan trader dalam mengambil keputusan trading, di antaranya:
- Menunjukkan volatilitas harga: Bollinger Band dapat mengukur volatilitas harga dengan menampilkan rentang pergerakan harga yang dianggap normal dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, trader dapat mengetahui tingkat volatilitas harga yang terjadi pada suatu instrumen keuangan dan menyesuaikan strategi trading sesuai dengan volatilitas tersebut.
- Menentukan arah trend: Bollinger Band dapat membantu trader menentukan arah trend yang sedang terjadi dengan menampilkan pergerakan harga di atas, di bawah, atau di antara garis-garis Bollinger Band. Jika harga bergerak di atas garis atas Bollinger Band, maka trend yang terjadi adalah uptrend, sedangkan jika harga bergerak di bawah garis bawah Bollinger Band, maka trend yang terjadi adalah downtrend.
- Menunjukkan tingkat kejenuhan pasar: Bollinger Band dapat menunjukkan tingkat kejenuhan pasar dengan menampilkan rentang pergerakan harga yang sempit atau lebar. Jika rentang pergerakan harga sempit, maka dianggap bahwa pasar sedang kejenuhan, sebaliknya jika rentang pergerakan harga lebar, maka dianggap bahwa pasar sedang aktif.
- Menentukan rentang pergerakan harga yang dianggap normal: Bollinger Band menampilkan rentang pergerakan harga yang dianggap normal untuk suatu instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berguna untuk menentukan tingkat overbought atau oversold suatu instrumen keuangan dan mencari peluang trading yang potensial.
- Dapat digunakan dalam berbagai jenis instrumen keuangan: Bollinger Band dapat digunakan dalam berbagai jenis instrumen keuangan, seperti saham, forex, atau futures, dan dapat digunakan untuk mencari peluang trading dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Dapat digunakan bersama dengan indikator lain: Bollinger Band dapat digunakan bersama dengan indikator teknikal lain, seperti moving average atau oscillator, untuk meningkatkan akurasi sinyal trading.
- Mudah digunakan: Bollinger Band adalah indikator teknikal yang mudah digunakan, karena hanya terdiri dari tiga garis yang menyoroti pergerakan harga. Bollinger Band merupakan indikator yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat digunakan oleh trader dengan tingkat pengalaman yang berbeda-beda.
Kelemahan Strategi Bollinger Band
Indikator Bollinger Band juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkannya dalam trading, di antaranya:
- Tidak menjamin keakuratan sinyal trading: Bollinger Band hanya menunjukkan rentang pergerakan harga yang dianggap normal untuk suatu instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu, namun tidak menjamin keakuratan sinyal trading yang dihasilkan. Sinyal trading yang dihasilkan dari Bollinger Band masih memerlukan verifikasi dan konfirmasi dari indikator lain atau faktor fundamental lainnya.
- Tidak dapat digunakan sendiri: Bollinger Band tidak dapat digunakan sendiri sebagai satu-satunya indikator dalam trading, karena tidak memberikan sinyal trading yang cukup akurat. Indikator ini harus digunakan bersama dengan indikator lain atau faktor fundamental lainnya untuk meningkatkan akurasi sinyal trading.
- Memerlukan waktu yang cukup lama untuk membaca sinyal trading: Bollinger Band memerlukan waktu yang cukup lama untuk membaca sinyal trading yang dihasilkan, sehingga tidak cocok bagi trader yang ingin mencari peluang trading dalam jangka waktu yang singkat.
- Terkadang terlalu sensitif terhadap perubahan harga: Bollinger Band terkadang terlalu sensitif terhadap perubahan harga, sehingga dapat menghasilkan sinyal trading yang salah atau tidak akurat. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum menerapkan indikator ini dalam trading.
- Memerlukan pengetahuan yang cukup dalam menggunakan indikator teknikal: Bollinger Band memerlukan pengetahuan yang cukup dalam menggunakan indikator teknikal, sehingga tidak cocok bagi trader pemula yang belum memahami cara menggunakan indikator-indikator dalam trading.
Demikianlah penjelasan kami mengenai strategi trading menggunakan indikator bollinger band untuk trading forex, saham, emas, bitcoin, dan lain-lain. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain kesempatan. (maglearning.id)
2 comments