Bahayanya Merkuri Apa Saja ? dan Bagaimana Cara Menghindarinya ?

Bahayanya Merkuri – Merkuri adalah salah satu unsur kimia yang sangat berbahaya. Unsur ini hadir dalam kehidupan kita sehari-hari dalam berbagai bentuk. Amalgam yang digunakan pada penambalan gigi merupakan salah satu contoh pemakaian merkuri dalam dunia kedokteran. Berbagai senyawa merkuri tertentu digunakan sebagai pestisida dan fungisida dalam bidang pertanian. Termometer, Barometer dan Spignometer merupakan alat-alat yang menggunakan logam merkuri sebagai standar ukur. Selain itu berbagai senyawa merkuri digunakan sebagai preparat dalam praktikum dan penelitian.

Tragedi Minamata di Jepang merupakan salah satu kasus pencemaran merkuri yang menjadi sorotan dunia. Kasus yang persis sama juga terjadi di Indonesia. Pembuangan limbah pengolahan (tailing) tambang emas yang mengandung merkuri milik PT Newmont, mencemari teluk Buyat. Akibatnya ratusan keluarga terpaksa di relokasi, karena lingkungan tersebut sudah terkontaminasi oleh merkuri sehingga tidak layak lagi digunakan sebagai tempat tinggal.

Pemakaian merkuri dan senyawanya yang sangat luas, menyebabkan unsur ini mudah masuk dan mencermari lingkungan. Asosiasi Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) mengkategorikan merkuri sebagai logam pencemar ketiga terbanyak setelah timbal dan arsen (Patrick; 2002). Fakta ini menimbulkan kekhawatiran bahwa manusia semakin mudah terkontaminasi oleh merkuri inilah bahayanya merkuri. Kehadiran merkuri dalam tubuh manusia menyebabkan berbagai efek negatif. Denaturasi protein, inhibisi kerja enzim, gangguan biosintesa protein dan lemak, gangguan transport antar membran, gangguan pada sistem saraf pusat, merupakan sebagian efek yang ditimbulkan oleh merkuri.

Sayangnya, merkuri yang masuk dalam tubuh manusia tidak mudah keluar dengan sendirinya. Unsur ini terakumulasi dalam tubuh manusia terutama pada ginjal, hati dan otak. Akumulasi ini dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan bagi organ-organ tersebut. Oleh karena itu, unsur merkuri yang berada dalam tubuh manusia mesti dikeluarkan. Salah satu metoda yang telah digunakan adalah terapi khelasi menggunakan 2,3-dimercapto-succinic acid (DMSA).

Unsur Kimia Merkuri

Merkuri dilambangkan dengan Hg, akronim dari Hydragyrum yang berarti perak cair. Merkuri merupakan salah satu unsur logam yang terletak pada golongan II B pada sistem periodik, dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200.59. Logam merkuri dihasilkan secara alamiah diperoleh dari pengolahan bijihnya, Cinabar, dengan oksigen (Palar;1994).

Logam merkuri yang dihasilkan ini, digunakan dalam sintesa senyawa senyawa anorganik dan organik yang mengandung merkuri. Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri berada dalam tiga bentuk dasar, yaitu : merkuri metalik, merkuri anorganik dan merkuri organik.

Merkuri Metalik

Merkuri metalik, atau sering disebut sebagai “merkuri cair,” adalah bentuk merkuri yang paling umum dikenal. Pada suhu kamar, merkuri adalah satu-satunya logam yang berada dalam bentuk cair. Ini memiliki titik lebur yang rendah, yaitu sekitar -39 derajat Celsius (-38.83 °C), dan titik didih yang lebih tinggi, sekitar 356.73 derajat Celsius (356.73 °C). Karakteristik fisik ini membuat merkuri metalik sangat berguna dalam berbagai aplikasi, termasuk termometer, barometer, dan komponen elektronik seperti saklar relai.

Salah satu sifat khas merkuri metalik adalah kemampuannya untuk membentuk permukaan yang sangat halus dan mengkilap saat dibiarkan terbuka di udara. Ini disebabkan oleh pembentukan lapisan oksida tipis yang melindungi permukaan merkuri dari oksidasi lebih lanjut. Namun, perlu diingat bahwa merkuri adalah logam berat yang sangat beracun, dan paparan terhadap uap merkuri dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia.

Dalam aplikasi medis, merkuri telah digunakan selama beberapa dekade dalam termometer klinis untuk mengukur suhu tubuh manusia. Namun, karena masalah kesehatan yang terkait dengan merkuri, termometer merkuri telah digantikan oleh termometer elektronik yang lebih aman dan akurat.

Merkuri Anorganik

Merkuri anorganik adalah senyawa merkuri yang tidak mengandung ikatan antara merkuri dan karbon. Beberapa contoh senyawa merkuri anorganik termasuk merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida (HgO). Senyawa merkuri anorganik biasanya berbentuk padat atau larut dalam air dan memiliki sifat kimia yang berbeda dari merkuri metalik.

Salah satu senyawa merkuri anorganik yang paling dikenal adalah merkuri klorida. Senyawa ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai fungisida dan desinfektan. Namun, penggunaannya telah berkurang secara signifikan karena efek beracunnya pada manusia dan lingkungan. Paparan merkuri klorida dapat menyebabkan keracunan akut dan kronis, dengan gejala seperti gangguan saraf, gangguan pernapasan, dan gangguan pencernaan.

Merkuri anorganik juga ditemukan dalam beberapa industri, terutama dalam proses penambangan emas tradisional di beberapa negara berkembang. Dalam proses ini, merkuri klorida digunakan untuk membantu pemisahan emas dari bijihnya. Namun, ini telah menyebabkan masalah serius karena paparan merkuri kepada pekerja dan polusi lingkungan.

Merkuri Organik

Merkuri organik adalah senyawa merkuri yang mengandung ikatan antara merkuri dan karbon. Salah satu senyawa merkuri organik yang paling dikenal adalah metilmerkuri (CH3Hg+). Metilmerkuri adalah senyawa organik yang sangat beracun dan dapat ditemukan di lingkungan alam, terutama dalam bentuk metilmerkuri dari aktivitas bakteri.

Metilmerkuri dapat terbentuk dalam air dan tanah melalui proses biogeoimik yang melibatkan bakteri yang mereduksi senyawa merkuri anorganik menjadi metilmerkuri. Kemudian, metilmerkuri ini dapat mengakumulasi dalam rantai makanan air, dengan organisme di tingkat atas seperti ikan predator menjadi terpapar paparan yang lebih tinggi.

Salah satu dampak yang paling dikenal dari paparan metilmerkuri adalah efek berbahaya pada perkembangan sistem saraf manusia, terutama pada janin dan bayi. Bahayanya merkuri karena paparan metilmerkuri selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf pusat janin, yang mengakibatkan gangguan perkembangan dan masalah neurologis seumur hidup, seperti gangguan kognitif, gangguan perilaku, dan gangguan motorik.

Kebijakan lingkungan dan kesehatan telah menghasilkan langkah-langkah untuk mengurangi paparan metilmerkuri kepada manusia. Ini termasuk pembatasan konsumsi ikan tertentu yang cenderung mengandung metilmerkuri dalam jumlah tinggi. Selain itu, pemantauan lingkungan terus dilakukan untuk mengidentifikasi sumber-sumber potensial paparan metilmerkuri dan menguranginya.

Dalam rangka mengurangi paparan merkuri organik, sangat penting untuk memahami sumber-sumber paparan dan mengimplementasikan tindakan pencegahan yang efektif. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya merkuri organik juga merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari dampak berbahayanya.

Cara Menghindari Bahayanya Merkuri

Menghindari bahaya merkuri adalah langkah yang sangat penting untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Merkuri adalah logam berat yang sangat beracun, dan paparan terhadapnya dapat memiliki dampak serius pada sistem saraf, ginjal, dan organ lainnya. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan berbagai cara untuk menghindari bahaya merkuri dalam 700 kata.

1. Pemahaman Tentang Sumber Paparan

Langkah pertama dalam menghindari bahaya merkuri adalah memahami sumber-sumber paparan potensial. Merkuri dapat ditemukan di berbagai lingkungan dan situasi, termasuk:

  • Paparan Lingkungan: Merkuri dapat ditemukan di udara, air, dan tanah sebagai hasil dari aktivitas industri, termasuk penambangan dan pembuangan limbah industri. Penggunaan merkuri dalam produk konsumen seperti lampu neon dan baterai juga dapat menjadi sumber paparan.
  • Konsumsi Makanan: Ikan dan hewan laut tertentu dapat mengandung tingkat merkuri organik yang tinggi, terutama metilmerkuri. Oleh karena itu, konsumsi ikan tertentu perlu dibatasi, terutama oleh wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
  • Paparan di Tempat Kerja: Beberapa pekerjaan, seperti pekerjaan di industri penambangan, manufaktur, dan perawatan gigi, dapat menghadirkan risiko tinggi terhadap paparan merkuri. Langkah-langkah keselamatan di tempat kerja harus diikuti dengan ketat untuk mengurangi risiko ini.

2. Pengelolaan Limbah Merkuri

Pengelolaan limbah merkuri adalah komponen penting dalam menghindari paparan merkuri. Ini mencakup berbagai tindakan seperti:

  • Pembuangan Aman: Merkuri yang digunakan dalam produk seperti termometer atau lampu neon harus dibuang dengan aman sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku. Langkah-langkah ini melibatkan penyimpanan, transportasi, dan pembuangan limbah merkuri dengan hati-hati.
  • Recycling: Merkuri dapat didaur ulang dari produk-produk seperti lampu neon. Recycling merkuri adalah cara yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk mengurangi paparan merkuri baru ke lingkungan.
  • Penggantian Alternatif: Dalam banyak kasus, produk yang mengandung merkuri dapat digantikan dengan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan. Misalnya, termometer merkuri dapat diganti dengan termometer elektronik.

3. Keselamatan di Tempat Kerja

Tempat kerja di mana merkuri digunakan atau menghadirkan risiko paparan merkuri harus mematuhi pedoman keselamatan yang ketat. Beberapa langkah penting yang dapat diambil di tempat kerja meliputi:

  • Pelatihan: Pekerja yang terpapar merkuri harus menerima pelatihan yang memadai tentang risiko dan tindakan pencegahan yang harus diambil. Ini termasuk pelatihan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat.
  • Penggunaan APD: Pekerja di tempat kerja yang terpapar merkuri harus menggunakan APD seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan pakaian pelindung untuk mengurangi risiko paparan kulit atau pernapasan.
  • Ventilasi yang Baik: Tempat kerja harus memiliki sistem ventilasi yang baik untuk menghilangkan uap merkuri dari udara dan menghindari akumulasi uap beracun.

4. Konsumsi Ikan yang Aman

Mengkonsumsi ikan yang mengandung merkuri organik seperti metilmerkuri dapat menjadi sumber paparan merkuri bagi manusia. Untuk menghindari bahaya ini, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Pemilihan Ikan yang Aman: Pilih ikan yang rendah kandungan merkurinya, seperti ikan kecil yang biasanya memiliki kadar merkuri yang lebih rendah daripada ikan besar yang berada di puncak rantai makanan. Ikan-ikan yang aman untuk dikonsumsi termasuk salmon, mackerel, sarden, dan trout.
  • Batas Konsumsi: Ikuti pedoman konsumsi ikan yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan, terutama jika Anda hamil, menyusui, atau memiliki anak-anak kecil. Pedoman ini memberikan informasi tentang jenis ikan yang aman dan jumlah yang dianjurkan untuk dikonsumsi.

5. Peraturan dan Kebijakan

Pemerintah dan otoritas regulasi memiliki peran penting dalam mengatur penggunaan merkuri dan melindungi masyarakat dari bahayanya. Beberapa langkah yang perlu diambil dalam hal ini meliputi:

  • Regulasi Penggunaan Merkuri: Mengatur penggunaan merkuri dalam industri dan produk konsumen untuk meminimalkan risiko paparan.
  • Pemantauan Lingkungan: Melakukan pemantauan lingkungan untuk mengidentifikasi sumber-sumber potensial paparan merkuri dan mengambil tindakan yang sesuai.
  • Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang bahaya merkuri dan langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk melindungi diri mereka sendiri dan lingkungan.

6. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika Anda bekerja di lingkungan yang terpapar merkuri atau memiliki kekhawatiran tentang paparan merkuri, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan nasihat medis dan melakukan tes darah untuk memeriksa tingkat merkuri dalam tubuh Anda.

7. Edukasi dan Kesadaran Pribadi

Penting untuk memahami bahaya merkuri dan mengambil tanggung jawab pribadi dalam melindungi diri sendiri dan orang lain. Edukasi diri sendiri tentang sumber-sumber paparan merkuri dan tindakan pencegahan yang dapat diambil adalah langkah awal yang penting.

8. Menghindari Penggunaan Produk Berisiko

Jika memungkinkan, hindari penggunaan produk yang mengandung merkuri atau senyawa merkuri berbahaya. Pilih produk alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan.

 

Menghindari bahayanya merkuri adalah tindakan penting untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Pemahaman tentang sumber paparan, pengelolaan limbah, keselamatan di tempat kerja, konsumsi ikan yang aman, peraturan dan kebijakan, serta pendidikan masyarakat semua merupakan komponen penting dalam upaya ini.

Semua orang memiliki peran dalam melindungi diri mereka sendiri dan lingkungan dari bahaya merkuri, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko paparan merkuri yang berbahaya. Semoga bermanfaat (maglearning.id).

Tinggalkan Balasan