Saat ini ada tiga pengindeks sitasi paling terkenal di dunia publikasi ilmiah yaitu Google Scholar, Scopus, dan WoS. Selain sama-sama pengindeks dokumen ilmiah, tentunya ketiga
Cara Belajar Menyenangkan Kapan Saja dimana Saja, Untuk Siapa Saja
Saat ini ada tiga pengindeks sitasi paling terkenal di dunia publikasi ilmiah yaitu Google Scholar, Scopus, dan WoS. Selain sama-sama pengindeks dokumen ilmiah, tentunya ketiga
Skor Eigenfactor dikembangkan oleh ilmuwan data Jevin West dan ahli biologi Carl Bergstrom, keduanya dari University of Washington. Algoritma Eigenfactor yang mendasari Skor Eigenfactor dan
Journal Impact Factor (JIF) juga disebut sebagai “faktor dampak” atau Impact Factor (IF) adalah salah satu indikator ilmiah yang paling banyak digunakan, dibahas, dan sekaligus
h-indeks dikembangkan pada tahun 2005 oleh seorang fisikawan dari Universitas California San Diego bernama Jorge Hirsch. Tujuannya adalah membangun indikator komposit, di tingkat peneliti perorangan,
Satu tahun setelah Scopus dilahirkan, yaitu tepatnya pada tahun 2005 Google Scholar hadir sebagai salah satu alat untuk menemukan dan mendapatkan dokumen full-text dari publikasi
Monopoli WoS atas analisis bibliometrik skala besar berakhir pada tahun 2004, ketika penerbit ilmiah terbesar di dunia, Elsevier, merilis indeks sitasi Scopus. Sebelum pembuatan Scopus,