PRINSIP KEDEKATAN TEMPORAL MEDIA PEMBELAJARAN

Prinsip kedekatan temporal (Temporal Contiguity) memandang lebih efektifnya penyajian materi baik gambar/animasi maupun narasi lain dengan cara ditampilkan berdekatan (simultan) sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman mengenai gambar/animasi dan dapat mengaitkan dengan narasi sebagai penjelesannya. Prinsip ini sering digunakan untuk media video, multimedia interaktif, animasi, maupun bentuk naratif lainya.

Prinsip kedekatan temporal merupakan prinsip yang mengatakan bahwa siswa akan lebih baik belajar melalui kata-kata dan gambar jika disajikan secara simultan (tidak ada jeda waktu terlalu lama). Dalam pembuatan media narasi dan animasi materi yang berkaitan harus disajikan secara simultan.

Untuk membuat media pembelajaran lebih efektif dengan menggunakan prinsip kedekatan temporal siswa lebih mudah memahami suatu informasi berupa gambar/animasi yang disertai kata-kata yang disampaikan secara stimultan atau bersamaan. Apabila narasi dan gambar/animasi tidak disajikan secara bersamaan maka akan menyebabkan siswa bingung.

Menurut teori kognitif pembelajaran multimedia, video, maupun animasi yang mengandung gambar/animasi yang disertai narasi kata-kata yang disajikan dalam rentang tempo berjeda dapat menciptakan kerja kognitif yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena pemrosesan sesuatu yang penting dan pemrosesan asing/tidak penting melebihi kapasitas kognitif siswa. Misalnya siswa akan mencari di internet mengenai cara membuat kurva permintaan. Jika siswa membaca narasi terlebih dahulu dan baru melihat gambar kurva, maka akan membuat siswa menjadi bingung.

Teori prinsip kedekatan temporal jika bagian yang berhubungan dengan narasi dan animasi disajikan secara bersamaan/simultan maka akan sangat memungkinkan siswa untuk membangun representasi mental keduanya di working memory-nya dalam waktu yang sama. Dengan demikian siswa dapat membangun hubungan mental antara verbal dan visual. Jika bagian narasi dan animasi dipisahkan dalam jeda waktu, siswa cenderung kurang mampu untuk menahan representasi mental dari keduanya dalam memori yang sama. Sehingga siswa kurang membangun hubungan antara verbal dan visual.

Jadi siswa akan lebih mudah membuat gambaran umum pada bagian narasi dan animasi jika ditampilkan secara bersamaan. Siswa juga memungkinkan akan lebih fokus pada  informasi yang diperoleh secara verbal maupun visual, informasi tersebut akan mampu tersimpan di memori siswa.

Prinsip kedekatan temporal mempunyai syarat batas yaitu kurang efektifnya prinsip kedekatan temporal ketika diterapkan saat pelajaran yang memiliki segmen pendek. Dikarenakan prinsip kedekatan temporal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menjelaskan secara bersamaan antara gambar/animasi dengan kata-kata. Dalam prinsip kedekatan temporal lebih tepat digunakan saat presentasi panjang berkelanjutan daripada pelajaran yang memiliki segmen pendek.

Kelemahan prinsip kedekatan temporal yaitu menjadikan siswa lemah dalam hal transfer informasi. Kata-kata dan gambar ynag ditampilkan secara bersamaan membuat siswa kurang melatih kemampuannya dalam transfer informasi.

Demikianlah bahasan ringkas kami tentang prinsip kedekatan temporal yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat pada pengembangan media atau perangkat pembelajaran yang sobat kerjakan terutama dalam format media visual. Selamat berkarya dan sampai ketemu lagi di artikel berikutnya (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan