Halo Sobat, kita ketemu lagi di bahasan hubungan antara kebutuhan keinginan dan kelangkaan sumber daya. Kita akan bahas satu per satu secara ringkas dimulai dari konsep kelangkaan sumber daya.
KELANGKAAN SUMBER DAYA
Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan makanan yang lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda penuhi, pasti akan muncul keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya keinginan manusia sangat banyak dan terus berkembang serta cenderung tidak terbatas, sedangkan di sisi lain sumber daya yang digunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas adanya.
Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan sumber daya. Banyak para ekonom yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi adalah mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas.
Jadi, sebenarnya bukan kebutuhan yang tidak terbatas, melainkan keinginan manusia yang tak pernah puas sehingga cenderung tidak terbatas. Namun hal ini akan berkurang sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan wawasan kehidupan.
Bukti bahwa kebutuhan manusia terbatas salah satunya adalah soal kebutuhan makanan untuk mengatasi rasa lapar dan memenuhi kebutuhan energi tubuh. Kita makan tentu ada batasnya, justru kalau tidak terbatas tubuh kita akan sakit atau rusak.
Kembali lagi ke masalah kelangkaan. Istilah asli dari kelangkaan sebenarnya adalah “scarcity”. Makna dasar dari istilah “scarcity” adalah kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dan keinginan yang tidak terbatas secara teoritis.
Jadi, kelangkaan bukan berarti sesuatu yang sulit ditemukan. Secara ekonomi dalam kehidupan nyata kelangkaan akan terjadi apabila jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut manusia untuk melalukan pilihan.
Misalnya udara tidak dikatakan langka karena kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya, atau secara umum harganya adalah nol. Sedangkan beras banyak tersedia di negara kita tetapi ketersediaannya ada batasnya dan untuk mendapatkannya perlu harga yang lebih besar dari nol.
Secara teori, keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang menyebabkan kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi sebuah kebutuhan.
Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus ini, ketika keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi kebutuhan untuk makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya alat pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa.
Beda Kelangkaan dan Kekurangan
Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan dari sumber daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumber daya maka barang dan jasa yang tersedia juga terbatas, atau akibat sumber daya langka maka barang dan jasa juga langka. Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia.
Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi 1:
Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumber daya lain yang langka seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan dengan tempat tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa lainnya untuk memenuhi keinginan guru tersebut.
Ilustrasi 2:
Hujan deras yang mengguyur beberapa kota di pulau Jawa selama dua hari telah menimbulkan musibah banjir dan berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antar kota. Akibatnya distribusi bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota, khususnya Surabaya terhenti. Situasi ini mengakibatkan jumlah persediaan beras di Kota Surabaya menipis dan beras pun sulit dijumpai di pasar.
Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh guru tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru, seperti keilmuan, kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas, sedangkan keinginan yang dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka muncul masalah kelangkaan. Permasalahan kelangkaan tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi yang serba langka mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu.
Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan kelangkaan melainkan kekurangan barang dan jasa dalam hal ini kekurangan beras. Akibat terputusnya jalur transportasi, distribusi beras ke Kota Surabaya terhambat sehingga jumlah persediaan beras pun menipis. Dalam hal ini masyarakat di Kota Surabaya mengalami kekurangan beras bukan kelangkaan beras.
Dengan demikian perbedaan utama antara kelangkaan dan kekurangan terletak pada ada tidaknya keputusan untuk membuat pilihan. Barang dan jasa langka karena sumber daya langka. Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung biaya peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Inilah yang disebut dengan kelangkaan.
Sementara dalam kasus kekurangan tidak menuntut adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan jumlah barang dan jasa akan berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun implikasi perilaku atas kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.
KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan merupakan perwujudan keinginan yang timbul dalam diri manusia yang menuntut adanya pemenuhan. Kebutuhan manusia timbul karena tiga hal. Pertama, organ manusia membutuhkan kalori untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik disebut kebutuhan biologis.
Kedua, kebutuhan manusia akan kehidupan yang lebih baik menurut standar tertentu disebut kebutuhan sosial. Dan ketiga, kegiatan yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan lain-lain disebut kebutuhan intelektual.
Halaman selanjutnya …….. (hubungan antara kebutuhan keinginan dan kelangkaan)
Pages: 1 2
5 comments