Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif

Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif dalam Perdagangan Internasional

Situasi ini digambarkan pada Gambar 3. dalam pergerakan perdagangan autarki. Karena adanya perdagangan antar dua negara, Vietnam mengalami kenaikan harga beras pada tingkat dunia (dari PV ke PW). Kuantitas yang ditawarkan akan meningkat, sedangkan jumlah yang diminta akan menurun. Jumlah di mana kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta di Vietnam pada PW merupakan ekspor beras, EV. Jepang mengalami penurunan harga beras ke tingkat dunia (dari PJ menjadi PW). Di sini, kuantitas yang ditawarkan akan berkurang, sedangkan jumlah yang diminta akan meningkat. Jumlah di mana kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan di Jepang pada PW merupakan impor beras sebesar ZJ. Negara yang memiliki keunggulan absolut (Vietnam) meningkatkan kuantitas yang ditawarkan dan mengekspor barang tersebut dengan berusaha memastikan kebutuhan internasional, sedangkan mitra dagang (Jepang) berusaha membuat kontrak kuantitas yang disediakan untuk dapat mengimpor barang tersebut.

Gambar 3. Perdagangan dalam pasar beras
Gambar 3. Perdagangan dalam pasar beras

Keunggulan Komparatif dalam Perdagangan Internasional

Setelah itu berkembang model keunggulan komparatif Ricardian. Konsep keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan pada tahun 1817 oleh David Ricardo dalam buku Principles of Political Economy and Taxation. Model ini menunjukkan bahwa keuntungan dari perdagangan terjadi bahkan jika suatu negara kurang efisien dalam produksi semua barang dibandingkan negara-negara lain. Sumber keuntungan ini terletak pada kenyataan bahwa harga relatif dengan perdagangan berbeda dari harga relatif di autarki. Keuntungan yang ditunjukkan melalui contoh numerik dan melalui penggunaan batas kemungkinan produksi (production possibilities frontier / PPF). Sedangkan prinsip keunggulan komparatif yang berlaku bagi negara-negara di dunia merupakan fokus dari perdagangan internasional, prinsip dasar juga berlaku untuk individu dan untuk daerah dalam suatu negara. Spesialisasi menurut keunggulan komparatif akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan meningkatkan kesejahteraan semua.

Diasumsikan hanya ada dua negara yang melakukan perdagangan, yaitu Vietnam dan Jepang. Kedua negara ini menghasilkan dua barang, beras dan sepeda motor. Untuk memudahkan dalam analisis keunggulan komparatif, dianggap bahwa permintaan beras dan sepeda motor di Vietnam dan Jepang adalah yang sama serta proporsinya tetap. Pada Gambar 4. jumlah beras (QR) diukur pada sumbu horizontal, dan jumlah sepeda motor (QM) diukur pada sumbu vertikal. Karena permintaan untuk dua barang ini adalah di sama dan proporsi tetap, dapat digambarkan dengan garis diagonal dari titik origin. Label dari kedua garis diagonal tersebut adalah DD (demand diagonal). Setiap perubahan dalam preferensi dua produk tersebut akan bergerak sepanjang garis diagonal permintaan naik atau turun, dengan intercept pada titik origin. Perubahan pendapatan akan membuat bergerak ke atas dan ke bawah. Pergerakan naik turun permintaan sepanjang garis diagonal juga dapat dilihat sebagai perubahan kesejahteraan ekonomi.

Gambar 4. Kurva PPF Produksi dan Permintaan di Vietnam dan Jepang
Gambar 4. Kurva PPF Produksi dan Permintaan di Vietnam dan Jepang

Seperti pada konsep keunggulan absolut, perdagangan sering muncul karena perbedaan kondisi penawaran. Oleh karena itu, sekali lagi diasumsikan kondisi penawaran berbeda antara Vietnam dan Jepang. Secara khusus, diasumsikan bahwa sumber daya atau kondisi teknologi di Vietnam membentuk kurva kemungkinan produksi (PPF) yang condong ke beras, sedangkan kondisi sumber daya atau teknologi di Jepang membentuk PPF yang condong ke sepeda motor.

Pola ini muncul karena mungkin Vietnam memiliki teknologi yang unggul dalam produksi beras, dan Jepang mungkin memiliki teknologi yang unggul dalam produksi sepeda motor. Atau, Vietnam mungkin mempunyai sumber daya yang lebih baik dalam faktor-faktor produksi beras (tanah dan tenaga kerja), dan Jepang Mungkin lebih baik dalam faktor-faktor produksi sepeda motor (modal fisik). Apa pun alasannya, kurva PPF terbentuk seperti yang digambarkan dalam Gambar 4, label persimpangan PPF dengan garis permintaan dilambangkan dengan huruf A.

Dalam bahasan konsep keunggulan absolut, harga beras ditentukan oleh perpotongan kurva penawaran dan permintaan di Vietnam dan Jepang. Pada gambar 4. Garis DD mewakili sisi permintaan dari dua negara, dan PPF mewakili sisi pasokan dari dua negara. Kemiringan PPF menunjukkan berapa banyak sepeda motor harus dikorbankan untuk memproduksi unit tambahan beras. Dalam pengantar ekonomi mikro bahwa kemiringan ini mengukur biaya kesempatan dari memproduksi item pada sumbu horizontal, beras, dinyatakan dalam berapa banyak unit item pada sumbu vertikal, sepeda motor, harus dikorbankan atau tidak diproduksi karena sumber telah digunakan untuk memproduksi beras.

Dalam sistem pasar bebas, persaingan sempurna, dan full employment faktor-faktor produksi, biaya kesempatan sepenuhnya tercermin dalam harga relatif. Oleh karena itu, kemiringan kurva PPF  permintaan diagonal bersilang dengan harga relatif beras, (PR / PM). Gambar 5 di garis singgung PPF dengan garis permintaan bersilang pada titik-titik A. Titik A dalam dua kurva PPF dari Gambar 4 merupakan dua negara autarki dalam isolasi seluruh ekonomi dunia. Melihat poin A pada Gambar 5, dapat dilihat bahwa garis singgung diberikan harga relatif lebih datar di Vietnam daripada di Jepang. Artinya, biaya kesempatan beras lebih rendah di Vietnam daripada di Jepang. Dengan kata lain, di bawah autarki:

Persamaan ini mengatakan bahwa harga relatif beras lebih rendah di Vietnam daripada di Jepang. Karena Vietnam adalah negara yang memiliki keunggulan penawaran dalam memproduksi beras, Persamaan 1 masuk akal, ketidaksetaraan ini merupakan ekspresi dari pola keunggulan komparatif. Perbedaan kondisi penawaran ekonomi yang luas menyebabkan perbedaan harga autarki relatif dan, dengan demikian, pola keunggulan komparatif. Perbedaan inilah yang membuat perdagangan dimungkinkan.

Halaman selanjutnya…… (Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif)

Loading...
Pages ( 2 of 3 ): « Balik1 2 3Lanjut »