Pengertian Struktur Organisasi

Pengertian Struktur Organisasi

Pengertian Struktur Organisasi – Sejak awal dasawarsa 1980-an, para manajer senior dalam sejumlah organisasi telah bekerja untuk mengembangkan pilihan struktural baru yang dapat membantu perusahaan untuk dapat bersaing secara efektif. Menurut  Gibson (1997)  desain organisasi adalah keputusan manajemen dan tindakan yang dihasilkan pada suatu struktur organisasi tertentu.

Ada dua model umum desain organisasi yaitu model mekanistik dan model organik. Model mekanistik merupakan desain organisasi yang menekankan pada kepentingan pencapaian produksi yang tinggi dan efisiensi melalui penggunaan aturan dan prosedur yang ekstensif, sentralisasi wewenang, dan spesialisasi tenaga kerja yang tinggi.

Model organik merupakan desain organisasi yang menekankan pada kepentingan mencapai tingkat kemampuan adaptasi tinggi dan pengembangan melalui penggunaan aturan dan prosedur desentralisasi wewenang, dan derajat spesialisasi dalam kategori rendah.

Pengertian struktur organisasi menurut Stephen P. Robbin (2003) adalah “Penetapan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasi secara formal

Gibson (1997) mendefinisikan organisasi berdasarkan 3 hal, yaitu :

  1. Struktur sebagai suatu pengaruh terhadap perilaku sehingga dalam konteks ini struktur organisasi didefinisikan sebagai “Ciri organisasi yang memberikan pengendalian atau membedakan bagian-bagiannya.”
  2. Struktur sebagai aktivitas berulang. Menurut perspektif ini : “Konsep struktur menunjukkan konfigurasi aktivitas yang umumnya bertahan dan mantap; ciri dominan struktur organisasi adalah polanya yang reguler.”
  3. Struktur sebagai perilaku yang berorientasi pada maksud dan tujuan. Menurut sudut pandang ini “Struktur organisasi akan memperhatikan keberadaan maksud dan tujuan dan menjadi sikap kita bahwa manajemen sebaiknya berpikir mengenai struktur dalam kaitan atas kontribusi pada efektivitas organisasi.”

Dua Model Umum Desain Struktur

Pengertian Struktur Organisasi menurut Gibson (1997), ada dua model umum desain organisasi, yaitu model mekanistik dan model organik. Model mekanistik adalah desain organisasi yang menekankan pada kepentingan pencapaian produksi yang tinggi dan efisien melalui penggunaan aturan dan prosedur yang ekstensif, sentralisasi wewenang dan spesialisasi tenaga kerja yang tinggi.

Gambar 1 Model struktur organisasi mekanistik
Gambar 1 Model mekanistik

Model umum yang lain adalah model organik, yaitu desain organisasi yang menekankan pada kepentingan mencapai tingkat yang tinggi kemampuan adaptasi dan pengembangan melalui penggunaan aturan dan prosedur desentralisasi wewenang, dan derajat spesialisasi dalam kategori rendah.

Gambar 2. Model organik
Gambar 2. Model organik

Konsep pengertian struktur organisasi yang sama disampaikan oleh Stephen P. Robbin (2003) yang mengatakan model mekanistik umumnya dipersamakan dengan birokrasi dalam arti mempunyai departementalisasi ekstensif, formalisasi tinggi, jaringan informasi terbatas (kebanyakan komunikasi ke arah bawah), dan sedikit partisipasi dari anggota tingkat rendah dalam pengambilan keputusan (sentralisasi). Sedang model organik memiliki struktur yang datar, menggunakan tim lintas hierarki dan silang fungsional, formalisasi rendah, memiliki jaringan informasi yang menyeluruh (memanfaatkan komunikasi lateral dan ke atas maupun ke bawah) dan memerlukan partisipasi tinggi dalam pengambilan keputusan (desentralisasi).

Dari uraian di atas dapat digambarkan perbandingan struktur mekanik dan organik seperti terlihat pada tabel di berikut ini.

Tabel Perbandingan Struktur Mekanistik dan Organik.

ProsesStruktur MekanisStruktur Organik
1.  KepemimpinanTidak ada rasa percaya dan keyakinan. Bawahan tidak merasa bebas mendiskusikan masalah pekerjaan dengan atasan yang sebaliknya menarik ide dan pendapat mereka.Memiliki rasa percaya dan keyakinan antara atasan dan bawahan dalam semua hal. Bawahan merasa bebas mendiskusikan masalah pekerjaan dengan atasan yang sebaliknya menerik ide dan pendapat mereka.
2.  MotivasiLangkah hanya fisik, keamanan, dan motif ekonomi melalui penggunaan sanksi dan ancaman. Sikap tidak mendukung pada organisasi terjadi di antara karyawan.Langkah penuh dengan motivasi melalui penggunaan partisipasi. Sikap lebih mendukung pada organisasi dan tujuan.
3.  KomunikasiInformasi mengalir ke bawahan dan cenderung terdistorsi tidak akurat dan dipandang mencurigakan oleh bawahan.Informasi mengalir bebas ke seluruh organisasi, atas, bawah, dan ke samping. Informasi akurat dan tidak ada distorsi.
4.  InteraksiTertutup dan terbatas. Bawahan hanya memberi efek yang kecil pada tujuan departemen, metode dan aktivitas.Terbuka dan ekstensif. Baik atasan dan bawahan dapat mempengaruhi tujuan, metode, dan aktivitas.
5.  KeputusanRelatif sentralisasi. Terjadi hanya pada posisi puncak organisasi.Relatif desentralisasi. Terjadi pada semua tingkat melalui proses kelompok.
6. Penetapan tujuanDialokasikan pada organisasi puncak, tidak mendorong partisipasi kelompok.Mendorong partisipasi dalam menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
7.  PengendalianSentralisasi. Penekanan pada bentuk menyalahkan atas terjadinya kesalahan.Tersebar di organisasi. Penekanan pengendalian sendiri dan pemecahan masalah.
8.  Tujuan kinerjaRendah dan secara pasif dicari manajer, yang tidak menunjukkan komitmen atas pengembangan SDM organisasiTinggi dan aktif dicari oleh atasan, yang memahami kebutuhan komitmen penuh untuk mengembangkan, melalui pelatihan SDM organisasi.

Demikianlah bahasan kami tentang Pengertian Struktur Organisasi. Semoga bermanfaat, salam sehat selalu (maglearning.id).

Loading...