Perbuatan Tercela Yang Menghapus Pahala Kebaikan

Perbuatan Tercela Yang Menghapus Pahala Kebaikan

Perbuatan Tercela Yang Menghapus Pahala Kebaikan – Tujuan Hidup sejati seorang muslim adalah beribadah, mengabdi kepada Allah sampai Ajal menjemput. Kita semua pasti ingin segala perbuatan baik diterima oleh Allah SWT. Namun segala perbuatan ibadah harus dilandasi dengan niat yang ikhlas, agar Allah mau menerimanya.

Perlu diketahui ada kalanya amalan-amalan baik yang kita lakukan ternyata tidak menambah pahala, karena secara bersamaan kita melakukan perbuatan-perbuatan tercela yang sangat tidak sukai Allah SWT:

Untuk lebih lengkapnya mengenai macam-macam perbuatan tercela menghapus pahala amal baik, silakan simak artikel berikut:

Perbuatan Syirik

Jangan pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik, karena termasuk dosa besar yang tidak akan di ampuni Allah SWT. Melakukan perbuatan ini secara tidak langsung menghina Allah. Karena membandingkannya dengan kekuatan lain.

Seperti yang dijelaskan pada Surat Al – An`am ayat 88

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 Artinya “Seandainya mereka menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am ayat 88)

Dalam surat diatas dijelaskan Bahwa Allah akan menghilangkan pahala kebaikan orang yang melakukan perbuatan syirik.

Murtad

Perbuatan tercela selanjutnya yang dapat menghapus pahala amal kebaikan adalah murtad. Murtad adalah keluar dari Islam dan perbuatan ini sangatlah dibenci Allah SWT.

Tidak ada toleransi terhadap orang yang keluar dari Islam walau dengan alasan apapun. Allah sudah menjadikan Islam sebagai jalan kebenaran dan ketika seseorang tidak mau mengikutinya. Maka segala amal perbuatan akan menjadi sia-sia.

Dalam Surat Al Baqarah ayat 217 Diterangkan:

وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Terjemahannya:

“Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir maka mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah ayat 217)

Orang yang murtad juga akan mendapatkan hukuman berupa siksa neraka yang menyakitkan dan kekal.

Riya’

Perbuatan sebaik apa pun jika dilakukan dengan tujuan Riya, tidak akan diterima Oleh Allah. Bukannya mendapat Pahala, seseorang yang riya’ akan mendapatkan dosa yang besar.

Riya adalah tindakan tercela karena melakukan amalan yang bertujuan untuk pamer agar mendapat pujian dari orang lain. Orang yang riya’ hanya mengharapkan pengakuan orang dari pada penerimaan Allah SWT.

Riya juga termasuk perbuatan syirik kecil yang harus diwaspadai agar kita selamat dari murkanya Allah SWT.

Dalam sebuah hadits qudsi dijelaskan:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

Artinya:

“Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barang siapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya.” (HR. Muslim)

Mengungkit-ungkit Amalan

Dalam Beramal terutama bersedekah, kita harus benar-benar melakukannya dengan ikhlas, tidak mengharapkan balasan dari penerima. Karena jika kita mengungkit-ungkit sedekah tersebut itu akan menjadi dosa dan membuat amalan kita berakhir sia-sia.

Allah tidak akan menerima perbuatan orang yang mengungkit-ungkit amalan, walau ia bersedekah dengan harta yang banyak. Allah menilai amalan dari niat dan keikhlasannya.

Seperti pada surat Al-Baqarah ayat 264

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah ayat 264)

Demikianlah ringkasan kami mengenai macam-macam perbuatan tercela yang menghapus pahala amal baik kita semua. Semoga tulisan ini ada manfaatnya dan kita semua terhindar dari kerugian (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan